TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengaku pernah mengembangkan motor listrik atau penggerak elektrik di era tahun 1990-an.
Baca juga: Jokowi dan Istri Berboncengan Keliling Asmat Naik Motor Listrik
Dalam acara Seminar and Exhibition Electric Car di Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018, Menperin Airlangga Hartarto bercerita kesuksesannya mengembangkan motor listrik, dan bahkan sampai bisa mengekspor ke sejumlah negara.
"Saya ini insinyur mesin. Jadi tahun 1990-an saya sudah bikin electric motor dan itu ekspor ke berbagai negara. Terakhir saya tutup karena tidak dilindungi industri dalam negerinya. Jadi waktu itu kecepatan bikinnya," kata Airlangga seraya tertawa.
Airlangga menuturkan, teknologi motor listrik bukanlah teknologi baru dan bisa dikuasai oleh Tanah Air. Menurutnya, Indonesia juga memiliki dua sumber bahan baku untuk teknologi baterai untuk mobil listrik berupa nikel dan kobalt yang merupakan teknologi masa depan.
Baca juga: Sepeda Motor Listrik GESITS Segera Diproduksi, Ini Jadwalnya
Nikel bisa diproduksi di Morowali, sementara kobalt bisa diekstraksi dari timah di Bangka. "Jadi, teknologi berikutnya memang teknologi baterai ini. Kita bahan bakunya punya, tinggal tentu pemerintah beri insentif dalam bentuk tax holiday," katanya.
Pemerintah terus mendorong percepatan pengembangan mobil dan motor listrik nasional sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung pemanfaatan energi bersih sebagai implementasi hasil persetujuan Conference of Parties (COP) 21 di Paris pada tahun 2015 mengenai perubahan iklim.
ANTARA