TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) sepanjang semester I 2018 telah mencapai 13,7 ton.
Baca juga: Antam Berharap Cadangan Emas dari Tambang Freeport
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. Arie Prabowo Ariotedjo menuturkan, jumlah tersebut jauh melampaui angka penjualan pada periode yang sama di tahun 2017 yang hanya sebanyak 3 ton.
"Pada tahun ke-50 ini, terlihat bahwa kinerja Antam berkembang pesat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Diharapkan tahun ini menjadi kebangkitan menuju tahun keemasan," ujar Arie di sela-sela peluncuran kemasan baru emas batangan ANTAM-LM di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.
Secara keseluruhan, perseroan menargetkan pendapatan senilai Rp 23 triliun pada 2018. Target tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 12 triliun.
Baca juga: Emas Hello Kitty Antam Diminati Pasar Jepang
Arie optimistis dalam empat tahun mendatang Antam bisa kembali menjual produk emasnya hingga 40 ton. "Tahun lalu hanya 3 ton, padahal dulu (tahun 2015) pernah sampai 40 ton, makanya kami sekarang bekerja secara bertahap. Kami harap setahun ini bisa 25 ton, semoga dalam empat tahun bisa kembali 40 ton," ungkapnya.
Saat ini, Antam berkontribusi sebesar 70 persen terhadap total penjualan emas di Indonesia. Persentase ini meningkat dari sekitar 60 persen pada periode yang sama pada 2017.
Sebanyak 90 persen hasil produksi emas Antam diekspor ke luar negeri, dengan jumlah terbanyak dikirimkan ke Singapura. Negara lain yang menjadi sasaran adalah Thailand dan Jepang.
Ke depannya, Antam ingin memperluas pasarnya di Asia Tenggara dengan menjual produksinya ke Malaysia dan negara-negara lainnya.