TEMPO.CO, Jakarta - Perluasan penerapan program campuran biodiesel 20 persen (B20) ke seluruh sektor non Public Service Obligation (PSO) diperkirakan menambah konsumsi biodiesel sekitar 3 juta kilo liter (KL) per tahun.
Baca juga: Perpres Biodiesel 20 Persen Diharapkan Terbit Agustus 2018
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misnah mengatakan volume solar non subsidi (non PSO) kurang lebih 15 juta KL. Bila perluasan ke sektor non PSO terealisasi, maka 20 persen dari volume tersebut akan digantikan dengan biodiesel.
“Jadi sekitar 3 juta kiloliter lah,” ujar Feby ketika dihubungi pada Senin, 30 Juli 2018.
Penerapan mandatori B20 di sektor PSO rata-rata menyerap konsumsi biodiesel hingga 3 juta KL. Tahun lalu, realisasinya mencapai sekitar 2,68 juta KL.
Baca juga: Asosiasi Dukung Jokowi untuk Percepatan Mandatori Biodiesel
Menurut data Kementerian ESDM, total penyaluran biodiesel domestik mencapai 1,159 juta kilo liter sepanjang Januari-Mei 2018. Realisasinya, sebesar 94 persen ke sektor PSO dan pembangkit, serta 6 persen ke sektor non PSO.
Untuk tahun ini, Feby mengatakan ESDM belum bisa memproyeksi penambahan volume biodiesel karena belum diputuskan kapan perluasan B20 diterapkan. “Nanti tergantung kapan dimulainya,” tuturnya.