TEMPO.CO, Depok - Mantan Ketua MPR, Amien Rais, ingin pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua ditutup. Pernyataan Amien ini membuat Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berkomentar.
Baca: Amien Rais Ingin Pertambangan Freeport Ditutup
Ia meminta Amien Rais tak asal bicara. "Ya kan dia ngomong aja, saya sih Pak Amien jangan asal ngomong aja. Lihat dulu dong apa semudah itu nutup, kan ndak juga," kata Luhut di Wisma Hijau, Depok, Jumat, 27 Juli 2018.
Penutupan tersebut, menurut Amien Rais, karena Freeport telah melakukan kejahatan, terlebih terkait dengan lingkungan. Amien Rais meminta Freeport ditutup untuk selamanya.
Luhut menjelaskan, jika ada pelanggaran yang dilakukan, pemerintah akan memperbaikinya. "Ya diperbaiki, kan ndak ada masalah," ucap Luhut.
Menurut Luhut, pemerintah tidak bisa mengubah peraturan atau perjanjian yang telah dibuat puluhan tahun lalu. "Kalau kita cari-cari salah, nanti kita cari yang lalu lagi salahnya. Kan ndak boleh begitu," katanya.
Sebelumnya, pada 12 Juli 2018, Freeport McMoran Inc menyepakati pelepasan 51 persen saham anak usahanya, PT Freeport Indonesia, kepada Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Induk usaha pertambangan pelat merah itu akan menyelesaikan transaksi pembelian dalam dua bulan.
Baca juga: Freeport Sepakat Konversi Saham Rio Tinto
Direktur Utama PT Inalum Budi Gunawan Sadikin mengatakan nilai transaksi itu sebesar US$ 3,85 miliar. Inalum akan menggelontorkan US$ 3,5 miliar untuk membeli 40 persen hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia.