TEMPO.CO, Bandung -Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, layanan penerbangan maskapai Lion Air akan mulai beroperasi di Bandara Kertajati, Majalengka pada Agustus 2018. “Mulai 1 Agustus 2018, untuk rute ke Bali, dan Surabaya,” kata Virda saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Juli 2018.
BACA: Lion Air dan Perusahaan Tommy Soeharto Siap Melantai di Bursa
Maskapai Lion Air akan mengoperasikan masing-masing satu pesawat untuk melayani penerbangan langsung menuju Denpasar Bali, serta Bandara Juanda Surabaya; begitu juga rute sebaliknya. “Masing-masing satu pesawat, ke Bali, dan Surabaya,” kata Virda.
Dalam suratnya yang ditujukan pada PT BIJB, Lion Air menyiapkan jadwal penerbangan Denpasar menuju Kertajati dijadwalkan berangkat pukul 10.30 WITA dan tiba 11.10 WIB. Sebaliknya dari Kertajati menuju Denpasar berangkat pukul 15.50 WIB dan tiba 18.30 WITA.
Sementara untuk penerbangan dari Kertajati menuju Surabaya berangkat pukul 11.50 WIB dan tiba pukul 13.10 WIB. Rute sebaliknya, dari Surabaya menuju Kertajati berangkat pukul 13.50 WIB dan tiba pukul 15.10 WIB.
Kedua rute tersebut, penerbangan menuju Surabaya serta Bali tersebut akan beroperasi mulai 1 Agustus 2018.
Virda mengatakan, Lion Air juga tengah menyiapkan layanan penerbangan Umroh dari Bandara Kertajati. Rencananya, layan umroh via Lion Air tersebut akan beroperasi mulai Oktober 2018. “Lion akan menggunakan Boeing 737 NG, kemungkinan transit dulu,” kata dia.
Menurut Virda, maskapai Air Asia X juga tertarik membuka layanan penerbangan Umroh dari Bandara Kertajati. Rencananya maskapai tersebut akan mengoperasikan pesawat Airbus A330. “Kami harapkan dia bisa melayani penerbangan langsung, karena A330 mampu,” kata dia.
Virda mengatakan, Lion Air menjadi maskapai kedua yang beroperasi di bandara Kertajati. Citilink menjadi maskapai pertama yang melayani Bandara Kertajati dengan mengoperasikan layanan penerbangan Kertajati-Surabaya.
Citilink bermula melayani penerbangan untuk mudik Lebaran, selanjutnya resmi beroperasi melayanai penerbangan reguler untuk rute Kertajati-Surabaya, dan sebaliknya, sejak 1 Juli 2018. Perubahan jadwal penerbangan rute tersebut berpengaruh pada okupansi layanan tersebut. “Terutama dari Kertajati menuju Surabaya masih kurang,” kata Virda.
BACA: Bandara Lebak Milik Lion Air Dapat Diakses Melalui Jalur Kereta
Virda mengatakan, okupansi penerbangan Citilink rute Surabya-Kertajati rata-rata kurang dari 35 persen kapasitas tempat duduk yang tersedia. “Kalau dari Surabaya menuju Kertajati bagus, di atas 60 persen,” kata dia.
Menurut Virda, Citilink tengah menimbang untuk mengubah kembali jadwal penerbangan Kertajati-Surabaya. “Kelihatannya Citilink mau merevisi jadwal, karena penerbangan dari Kertajati siangdan sampai Surabaya sore. Sehingga penerbangan transit, sampai di kota tujuannya rata-rata malam hari. Jadi untuk wisatawan itu sudah hilang satu hari untuk wisata,” kata dia.
Ia mengatakan, dari pemetaan catchment area penumpang di bandara Kertajati terbaru, mayoritas penumpang yang memanfaatkan bandara Kertajati berasal dari Majalengka, Cirebon, serta Indramayu. “Bandung belum bisa menjadi catchment area karena masih ada bandara Husein Sastranegara,” kata dia.
Baca berita tentang Lion Air lainnya di Tempo.co.