TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan pelaksanaan uji jalan atau road test penggunaan campuran biodiesel 30 persen (B30) mulai bulan depan. Road test akan berlangsung selama enam bulan, yakni Agustus 2018 hingga Maret 2019.
Baca juga: Asosiasi Dukung Jokowi untuk Percepatan Mandatori Biodiesel
“B30 kalau lihat roadmap memang 2020, road test 2019. Tapi karena kondisi neraca perdagangan defisit dan meningkatkan ketahanan enegi, maka B30 dipercepat,” ujar Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andriah Feby Misnah dalam rapat koordinasi persiapan uji penerapan B30 di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.
Rencananya, uji coba akan dilakukan dengan jarak tempuh 40 ribu kilometer (km) dengan rute Serpong-Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Padalarang-Cileunyi-Bandung-Lembang-Subang-Cikampek-Pamanukan-Karawang-Cibitung-Serpong.
Baca juga: Gaikindo Ungkap Tantangan Penerapan Biodiesel B30
Bila hasil road test dinyatakan berhasil, pemerintah akan melakukan review dan finalisasi spek SNI biodiesel yang diperkirakan berlangsung Januari-Mei 2019.
Untuk persiapan pelaksanaan road test tersebut, Ditjen EBTKE mengundang sejumlah perwakilan industri untuk membahas kesiapan manufaktur industri alat berat untuk penerapan B20 dan B30, serta persiapan uji penerapan B30 pada Rabu, 25 Juli 2018.
Anggota Kompartemen Teknologi Lingkungan dan Industri Gaikindo Ketut Suciarta menegaskan pihaknya membutuhkan kepastian akan percepatan program Biodiesel 30 persen. "Kepastian dipercepat penting, kalau maju otomatis persiapan di manufaktur di-running. Kami juga harus bergerak,” ucapnya.
