TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan kinerja positif pada semester I 2018. Tercatat, total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 4 persen dari sebelumnya Rp 128,3 triliun pada tahun 2017, menjadi Rp 133,9 triliun pada semester pertama tahun ini.
Baca: Jika Ingin Kuasai Bank Danamon, MUFG Diminta Temui OJK
“Kinerja semester pertama tahun 2018 kami didukung oleh peningkatan dalam kualitas pelayanan, tercermin dari pencapaian Bank Danamon sebagai peraih peringkat pertama dan kedua di sejumlah kategori dalam Banking Service Excellence Award 2018,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 26 Juli 2018.
Ia mengatakan adanya pergeseran portofolio kredit Bank Danamon menuju segmen non-mass market pada semester I 2018. Kredit pada segmen Perbankan UKM tumbuh 14 persen menjadi Rp 30,4 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR tumbuh 40 persen menjadi Rp 6,9 triliun.
Dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, Satinder berujar total pembiayaan Adira Finance adalah sebesar Rp 48,1 triliun atau tumbuh 8 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 14 persen untuk roda dua dan 26 persen untuk roda empat secara setahunan.
Pertumbuhan positif itu, kata dia, kontras dengan kondisi pada semester pertama tahun 2017. Kala itu, pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 5 persen dan roda empat hanya tumbuh 3 persen.
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 8 persen menjadi Rp 129,4 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Satinder berujar perusahaannya terus menjaga kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Kredit Dalam Perhatian Khusus membaik 240 bps menjadi 11,8 persen dari 14,2 persen setahun sebelumnya.
Simak: OJK Bakal Panggil Manajemen Bank Danamon
Adapun rasio kredit bermasalah Bank Danamon tercatat pada 3,3 persen pada semester pertama tahun 2018. Rasio Biaya Kredit stabil pada tingkat 2,6 persen, sementara kredit yang direstrukturisasi terus menurun.
