TEMPO.CO, Jakarta - Taksi berargometer beroperasi di Bandara Ahmad Yani Semarang. Menurut Indah Preastuty, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ahmad Yani, beroperasinya taksi berargometer itu hanya sementara waktu.
Baca: Insiden Penumpang Pesawat di Bandara, Ada Oknum Eks TNI Terlibat
“Layanan taksi yang disediakan ini merupakan bentuk tambahan alternatif moda transportasi darat bagi penumpang," kata Indah, Selasa, 24 Juli 2018.
Dia menambahkan pihak pengelola bandara bersama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah akan membuat tim untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pelayanan angkutan taksi secara berkala setiap bulan. “Kami berharap dengan adanya penambahan taksi argometer di Bandara Ahmad Yani dapat meningkatkan pelayanan, memberikan kenyamanan, keaman dan kepuasan bagi pengguna jasa bandara,” jelas Indah.
Pada Agustus 2018, lelang akan dilakukan secara terbuka. Persyaratan lelang sebagai operator taksi bandara adalah memperhitungkan keramahan pelayanan petugas, kualitas kendaraan yang digunakan, dan jaminan keamanan bagi penumpang.
Selama ini, angkutan darat yang tersedia bagi penumpang adalah Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) S-16, beberapa rental mobil, dan Bus Trans Semarang. Adapun, kapasitas maksimal bandara yang beberapa waktu lalu rampung direnovasi mencapai 6,9 juta penumpang per tahun.
Langkah tersebut dilakukan AP I setelah mendapati seorang penumpang yang mengalami perbuatan tidak menyenangkan berupa penghadangan oleh oknum petugas di Bandara Ahmad Yani karena menggunakan taksi non-resmi. Penumpang tersebut bahkan diminta untuk keluar dari taksi yang ditumpanginya dan menggunakan transportasi lain.
BISNIS