TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan merevisi target rasio gini di Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dengan menggunakan standar ukuran tiga digit. Perubahan itu dilakukan karena selama ini pergerakan rasio tersebut ada di rentang 0,001-0,005.
Baca: Tekan Kemiskinan Single Digit, Bappenas Optimalkan Bansos
Dalam hal ini, Bappenas mengusulkan revisi rasio gini dalam RAPBN 2019 dari yang sebelumnya 0,38 menjadi 0,385. Staf Ahli Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Rahma Iryanti, menyatakan, angka ini dikeluarkan setelah survei sosial ekonomi (Susenas) per Maret 2018 dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan pihaknya memang akan menggunakan menambahkan satu digit di belakang koma untuk target rasio Gini. “Rasio gini itu susahnya sekarang perubahannya hanya bisa dilihat 3 digit," ujarnya, Sabtu, 21 Juli 2018.
Baca: BPS Jelaskan Penyebab Rasio Gini Turun Tipis
Saat ini 0,376 itu dinilai 0,38 dan 0,384 itu juga 0,38. "Padahal kita lihat pergerakan gini ratio itu sekarang kecuali ada lonjakan besar ada di tataran 0,002 sampai dengan 0,005,” tuturnya. Rasio gini sebelumnya tercatat di level 0,393 pada Maret 2017 dan turun menjadi 0,389 pada Maret 2018.
Bambang menjelaskan penurunan rasio gini pada Susenas 2018 karena faktor penurunan ketimpangan di kota, sementara ketimpangan di desa mengalami kenaikan. Hal itu bukan karena program dana desa dan bantuan sosial (bansos) yang tidak berhasil, melainkan pertumbuhan kelas menengah di desa yang lebih cepat. "Pertumbuhan kelompok menengah ke atas di desa cukup tinggi, ini belum diiringi pertumbuhan yang tinggi pada kelompok miskin, sehingga gini desa meningkat," kata Bambang.
Lebih jauh, Bambang pun optimistis melalui berbagai bauran kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan kemiskinan. Hal itu mulai dari peningkatan kesejahteraan hingga peningkatan kapasitas sdm, target penurunan ketimpangan dapat tercapai.
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI berharap pemerintah merevisi ulang target rasio Gini 2019 yang dianggap belum mencerminkan perbaikan ketimpangan sebelum nantinya ditetapkan dalam nota keuangan. Hakam Naja, Anggota Badan Anggaran DPR dari fraksi PAN, menegaskan asumsi rasio gini sebesar 0,38-0,39 menjadi sinyal bahwa RAPBN 2019 tidak memperhatikan masalah ketimpangan.
Hal itu dipertanyakan karena rasio gini tidak menunjukkan ada perubahan signifikan. Hakam berharap pemerintah dapat mengubah asumsi rasio gini menjadi 0,375-0,38, lebih rendah dari target APBN 2018 sebesar 0,38.