TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menganggap petugas keamanan penerbangan atau Aviation Security (Avsec) sudah bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar terkait dengan letusan senjata api di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang melukai seorang staf helpdesk Garuda Indonesia dan seorang penumpang pada Minggu, 22 Juli 2018.
Baca juga: Senjata Api Meletus di Bandara, Maskapai Diminta Siapkan Ruangan
Agus menjelaskan, personel Avsec juga telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan benar, yaitu mencegah barang-barang yang dilarang masuk ke kabin pesawat.
"Yang dilakukan personel Avsec tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan dan SKEP 100/VII/2003 tentang juknis (petunjuk teknis) penanganan penumpang pesawat udara sipil yang membawa senjata api dan tata cara pengamanan pengawalan tahanan dalam penerbangan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 23 Juli 2018.
Menurut Agus, Airport Security Program (ASP) menyatakan ruang pengosongan senjata api berada sebelum konter check-in. Di SCP ME 5 yang dilalui pelaku peletusan senjata juga telah tersedia fasilitas pengosongan senjata berupa kotak baja berisi pasir.
Baca juga: Senjata Api Meletus di Bandara Soekarno - Hatta, Petugas Terluka
Fasilitas serupa juga terdapat di SCP ME 1-4 dan konter 26 (konter penyerahan security item), tapi tidak berbentuk ruangan khusus pengosongan senjata api. "Sementara itu, lokasi letusan senjata api berada di konter 25, yang bersebelahan dengan konter penyerahan security item," ucapnya.
Sebelumnya, pada Minggu, pukul 05.55, terjadi ledakan senjata api di area konter check-in Terminal 3 dan melukai satu orang. Peristiwa tersebut terjadi saat anggota Protokol Polri Bripda Galuh Apriyana melakukan kegiatan membantu rekannya, Briptu Fajar Firmansyah, untuk mengosongkan senjata api saat akan terbang dengan pesawat Garuda Indonesia GA140 tujuan Banda Aceh.
Baca juga: Senjata Api Meletus di Bandara Soetta, Diduga Ada Pelanggaran
Tidak disangka, senjata api yang sedang dikosongkan itu masih menyisakan sebutir peluru. Senjata api yang mengarah ke lantai tersebut kemudian meledak dan serpihannya mengenai seorang petugas perusahaan ground handling, Ikhwanul Hakim Siregar. Saat itu, korban sedang bertugas di konter check-in.
Ledakan dari senjata api berjenis glock tersebut membuat luka di kaki Ikhwanul. Kkorban pun kemudian langsung mendapat perawatan.
ANTARA