TEMPO.CO, Jakarta - Impor gas alam cair terbesar tahun depan akan didominasi oleh Cina. Impor gas meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi energi di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu. IEA Market Report Series: 2018 memperkirakan konsumsi LNG Cina akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Baca: Pertamina Berencana Impor Gas dari Aljazair
Bahkan laporan yang dirilis oleh Badan Energi Internasional (IEA) bersama Shanghai Petroleum dan Natural Gas Exchange itu menyebutkan pada 2023 impor LNG Cina akan mencapai 171 miliar meter kubik.
Cina dan India tergolong negara dengan peningkatan konsumsi LNG yang sangat pesat. Saat ini Cina berada di peringkat kedua setelah mengambil alih posisi Korea Selatan sebagai negara importir LNG, demikian laporan IEA yang dikutip People`s Daily, Sabtu.
Mantan Deputi Direktur Badan Energi Nasional Cina (NEA) Zhang Yuqing mengatakan bahwa kebijakan pemerintahannya sudah jelas akan menggunakan LNG sebagai bahan baku utama energi.
"Struktur energi harus segera diakselerasikan dengan sistem energi yang bersih dan rendah karbon. Cina berencana menggunakan LNG hingga 10 persen dari total konsumsi pada 2020," katanya.
Menurut dia, saat kebutuhan energi meningkat, fokus utama Cina akan menjaga stabilitas sumber daya gas dan harga selain juga menjaga daya saing bahan bakar alternatif. Tingginya permintaan impor gas LNG Cina tersebut, membuka peluang bagi eksportir dari Indonesia karena Cina merupakan 10 negara utama tujuan ekspor migas Indonesia.
ANTARA