Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Genjot Konsumsi Sawit, Pengguna Biodiesel Perlu Diberi Insentif

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center For Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo menyarankan pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan insentif fiskal untuk menggenjot konsumsi minyak sawit dalam negeri.  

Baca : Luhut Panjaitan dan Dubes Uni Eropa Bertemu, Bahas Larangan Sawit

"Saat ini pemerintah terjebak pada revenue, belum berpikir soal insentif," ujar Yustinus dalam cara Ngobrol@Tempo di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.

Padahal di era ekonomi dunia yang mengalami fase kontraktif, kata dia, negara sudah sewajarnya berkorban, seperti memberi insentif sebagai investasi jangka panjang. Dengan demikian, ekonomi domestik dan ekspor bisa terdorong naik.

Dalam konteks minyak sawit mentah, pemerintah bisa memberi insentif misalnya di bea keluar dan sektor hulu sawit. Sementara, ihwal penggunaan biodiesel, kata Yustinus, pemerintah harus mulai membedakan konsumen yang menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan dan yang tidak.

"Belum ada insentif untuk orang yang menggunakan kendaraan ramah karbon," kata Yustinus. Kalau pun ada, itu baru pada Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah saat pertama kali beli saja. Sehingga, tidak ada kontrol yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Yustinus menyarankan pemerintah mulai mencontoh beberapa negara yang telah menerapkan cukai pada mobil diesel dan mobil bensin. "Di negara lain, cukai bensin itu lebih tinggi, selain itu bisa juga untuk kendaraan yang emisi gas buangnya rendah cukainya dikenakan lebih rendah. Itu kan belum ada di Indonesia," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: JK: Perang Dagang Amerika - Cina Pengaruhi Ekspor Indonesia

Ia mengingatkan agar kesempatan kali ini, saat produksi minyak sawit mentah sedang surplus, malah terbuang sia-sia. "Ini ironis," ujar Yustinus. Dia yakin, dengan diberikannya insentif, minyak sawit itu bisa terserap oleh pasar.

Contoh kasus yang terjadi adalah kala pemerintah hendak menggalakkan penggunaan biodiesel dengan kandungan sawit 20 persen alias B20. "Pemerintah bisa beri insentif di sana, jangan sampai terlambat seperti saat migas harganya sedang tinggi," ujar Yustinus.

Direktur Utama Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Sawit Dono Boestami mengatakan pemerintah tengah mengupayakan peningkatan penyerapan sawit dengan implementasi bahan bakar solar dengan campuran minyak sawit 20 persen alias B20. Sebab, ia berpendapat tak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menyerap produksi sawit yang kelewat besar bila tidak oleh dalam negeri.

Apalagi, saat ini produk sawit Indonesia masih sulit masuk ke sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. "Kita sampai megap-megap untuk menyerap sawit," kata Dono. Pasar domestik diperkirakan dapat menyerap mayoritas produksi sawit tersebut.

BPDP-KS mencatat pada 2017 produksi sawit Indonesia mencapai 37 juta ton. Angka tersebut kembali naik pada tahun ini yang diproyeksinya mencapai 40 juta ton. Pada 2020, ia memprediksikan produksi sawit dalam negeri mencapai 50 juta ton per tahun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

9 hari lalu

JPMorgan Chase & Co. REUTERS
Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.


Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

23 hari lalu

Warga Mesir Ezbet Hamada di distrik Mataria Kairo berkumpul untuk berbuka puasa bersama saat bulan puasa Ramadan di Kairo, Mesir 25 Maret 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.


Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

25 hari lalu

Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. Muhammad Lutfi diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.


Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

27 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

27 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

27 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

27 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

27 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi dan jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat, di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

Pemerintah naikkan dana peremajaan sawit rakyat menjadi Rp 60 juta. Berlaku mulai Mei tahun ini.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

27 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

31 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.