TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada akhir pekan, Jumat 20 Juli 2018, diprediksi masih dihantui oleh kemungkinan koreksi lanjutan. Vice President Research Department Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya peluang koreksi masih dimungkinkan meski dalam rentang yang wajar.
Baca: IHSG Bakal Bergerak Bervariasi Awal Pekan Depan
"Peluang koreksi wajar IHSG masih akan terlihat setelah Bank Indonesia mengeluarkan rilis data (suku bunga)," kata William dalam keteranganya di Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
Pada perdagangan sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar 0,33 persen ke level 5.871,08. Pada awal perdagangan pergerakan IHSG terlihat meyakinkan hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Namun, pada sesi kedua IHSG melemah usai Bank Indonesia mengelar konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur dan memilih tak menaikkan suku bunga.
Baca: IHSG Melemah ke Level 5.733 Mengekor Pelemahan Saham di Asia
Kendati begitu, William mengatakan potensi koreksi ini dapat dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian untuk target investasi jangka panjang. Ia memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 5721 hingga 5988.
Analis Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gusta memprediksi IHSG juga masih berpotensi akan melemah pada perdagangan hari ini. Berdasarkan analisa teknikal, IHSG terlihat telah membentuk pola pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan kelanjutan pelemahan.
"Indikasi ini tanda dari potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan indeks saham. sehingga indeks acuan berpotensi menuju ke area support," kata Nafan dalam keterangan tertulis yang berbeda, Jumat.
Nafan memprediksi support level pertama maupun kedua IHSG akan berada pada rentang level 5.845,17 hingga 5.819,26. Sementara itu, level resisten pertama maupun kedua berada pada level 5.908,96 hingga 5.946,84. Adapun beberapa saham yang layak diperhatikan menurut Nafan adalah, BBCA, BRPT, BSDE, INDF, SMBR dan SMGR.