Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbankan Ancang-Ancang Naikkan Suku Bunga Simpanan

image-gnews
Papan informasi suku bunga deposito di Jakarta, Rabu (4/3). Penurunan suku bunga deposito oleh perbankan memerlukan waktu setelah lembaga penjaminan simpanan menurunkan suku bunga yang dijamin 50 basis poin untuk simpanan rupiah menjadi sembilan pers
Papan informasi suku bunga deposito di Jakarta, Rabu (4/3). Penurunan suku bunga deposito oleh perbankan memerlukan waktu setelah lembaga penjaminan simpanan menurunkan suku bunga yang dijamin 50 basis poin untuk simpanan rupiah menjadi sembilan pers
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren suku bunga rendah telah berakhir seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate dalam sebulan terakhir sudah mencapai 100 basis poin (bps). Sejumlah perbankan pun mulai berancang-ancang menaikkan tingkat bunganya. “Berdasarkan pemantauan kami, suku bunga simpanan yang secara gradual sudah mulai mengalami kenaikan, dan berpotensi akan terus meningkat,” ujar Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah, di Jakarta, Rabu 19 Juli 2018.

 

Adapun dari data suku bunga di pasar simpanan 62 bank untuk rupiah tercatat telah mengalami kenaikan 18 bps menjadi 5,31 persen selama periode 31 Mei – 6 Juli 2018. Tak hanya itu, Halim mengatakan salah satu hal yang patut diwaspadai pada semester dua mendatang adalah risiko pengetatan likuiditas. Hal itu dipicu oleh potensi kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) dan penguatan dolar AS. “Jadi kemungkinan besar bank akan merespon kenaikan bunga acuan dan ketatnya likuiditas dengan menaikkan bunga dana serta bunga kredit,” ucapnya.

Simak pula: Dorong Pencapaian Laba, BNI Genjot Kredit Tumbuh Hingga 15 Persen

Halim melanjutkan untuk waktu transmisi kenaikan bunga kredit setiap bank berbeda-beda. Menurut dia, suku bunga simpanan atau dana cenderung lebih cepat transimisnya, mengingat struktur komposisi dana pihak ketiga (DPK) di Indonesia rata-rata bersifat jangka pendek, sehingga penyesuaian (adjustment) pun lebih cepat. Sedangkan, bunga kredit transimisnya bergantung kontrak antara debitor dan pihak bank. “Kalau nasabah kreditnya lebih banyak yang jangka panjang ya bisa nggak banyak berubah, tapi kalau kredit modal kerja biasanya dalam perjanjian bisa berubah sewaktu-waktu atau lebih cepat,” katanya.

Sebagai respon dari kenaikan bunga perbankan itu, LPS pun memutuskan untuk meningkatkan tingkat bunga penjaminan simpanan, baik dalam rupiah maupun valas, untuk periode 18 Juli hingga 17 September 2018. Kenaikannya sebesar 25 bps, sehingga bunga penjaminan untuk simpanan rupiah dan valas bank umum menjadi 6,25 persen dan 1,50 persen, dan bank perkreditan rakyat menjadi 8,75 persen.

Baca juga: Per Mei 2018, Simpanan di Bank Umum Naik Menjadi Rp 5.415 T

Survei kredit perbankan Bank Indonesia juga memperkirakan terjadinya kenaikan kredit perbankan pada kuartal III 2018. Jenis suku bunga kredit yang diperkirakan meningkat di antaranya adalah bunga kredit modal kerja sebesar 7 bps menjadi 11,5 persen, kredit investasi 11 bps ke 12,02 persen, dan bunga kredit konsumsi 1 bps ke 14,15 persen. Padahal, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya meminta perbankan tak mengikuti kenaikan bunga acuan dengan kenaikan bunga kredit. “Agar bunga kredit tidak naik, kami memberikan kebijakan untuk mengendorkan likuiditas,” ujarnya. Kebijakan yang dimaksud salah satunya adalah aturan rata-rata Giro Wajib Minimum (GWM) primer yang sudah dinaikkan menjadi 2 persen, dari sebelumnya 1,5 persen. “Bank juga bisa fokus untuk terbitkan obligasi atau surat utang jangka menengah.”

Direktur PT Bank Central Asia (Tbk) Santoso membenarkan jika kenaikan suku bunga acuan mau tak mau menyebabkan bank mempertimbangkan untuk menaikkan bunga kreditnya. “Tadinya kami nggak mau adjustment dulu kalau kenaikan masih 50 bps, tapi sekarang udah naik 1 persen,” ujarnya. Namun dalam menaikkan bunga kredit, Santoso mengatakan bank akan bersikap hati-hati dan memperhatikan kemampuan pembayaran nasabah. “Banyak pertimbangannya, khususnya untuk consumer kalau buru-buru dinaikkan akan banyak yang macet, ini juga akan menjadi masalah untuk bank,” ucapnya.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

8 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

9 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

12 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

16 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

23 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.