Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Curhat Pasien Kanker yang Obatnya Tak Lagi Dijamin BPJS Kesehatan

image-gnews
Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juniarti Tanjung, pasien kanker payudara HER2 positif yang sangat tergantung akan obat Trastuzumab untuk mengobati penyakitnya sangat terpukul. Pasalnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) per 1 April 2018 memutuskan tak lagi menjamin obat itu. 

Baca: 52 Persen Warga Malang Belum Peroleh Layanan BPJS Kesehatan

"Obat itu memang mahal, harganya di pasaran Rp 25 juta. Sementara seorang penderita kanker HER2 positif minimal harus menjalani delapan sesi dari 16 sesi pengobatan dengan Trastuzumab," ujar suami Juniarti, Edy Haryadi daam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 18 Juli 2018.

Edy mengatakan cerita itu bermula saat istrinya yang bekerja sebagai pengacara diketahui mengalami pembengkakan di leher atau di kelenjar getah bening sebelah kanan pada Desember 2017. Dengan berbekal kartu BPJS Kesehatan yang diberikan kantornya, Edy lalu memeriksakan istrinya ke puskesmas terdekat dari domisilinya, yaitu di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca: BPJS Kesehatan Kembangkan Layanan Rujukan Online ke Rumah Sakit

Sang istri yang berusia 46 tahun itu lalu dirujuk ke ke bagian spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter curiga benjolan itu kanker. Juniarti lalu dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, lantaran tidak ada dokter spesialis kanker atau onkologi di rumah sakit sebelumnya.

Di RS Persahabatan, dokter melakukan biopsi terhadap Juniarti. Hasilnya, dokter menyatakan bekas wartawati itu mengidap penyakit kanker yang sudah menyebar. Diduga, sumber utamanya berasal dari payudara.

Untuk memastikan, dokter lalu mengirim hasil tersebut ke bagian laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Persahabatan untuk diperiksa lebih teliti dengan pemeriksaan Imuno Histo Kimia atau IHK. "Istri saya dinyatakan penderita kanker payudara HER2 positif yang sudah mengalami metastasis atau penyebaran. Hasil IHK itu keluar 10 Mei 2018," kata Edy.

Setelah operasi pengangkatan payudara sebelah kanan, hasil laboratorium menunjukkan di payudara Juniarti ada tumor ganas. Ia positif menderita kanker payudara HER2 positif, metastasis, dan berada di stadium 3B.

ilustrasi kanker (pixabay.com)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usai operasi, Juniarti disarankan menjalani kemoterapi. Pada 24 Juni 2018, dokter pun meresepkan tiga obat kemoterapi dan satu obat yang tergolong terapi target untuk pengobatan kanker payudara HER2 positif, yaitu Herceptin atau nama lainnya Trastuzumab.

Perkara muncul kala apoteker Rumah Sakit Persahabatan menolak resep Juniarti untuk obat tersebut. Alasannya karena sejak 1 April 2018 obat Trastuzumab dihentikan penjaminannya oleh BPJS Kesehatan. "Belakangan kami baru tahu penjaminan itu dihentikan BPJS atas dasar pertimbangan Dewan Pertimbangan Klinis BPJS yang menganggap obat itu tidak bermanfaat secara medis," ujar Edy.

Padahal, menurut Edy, Trastuzumab adalah obat yang aman, bermutu dan berkhasiat yang perlu dijamin aksesbilitasnya dalam rangka pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional, merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Formularium Nasional 2018 yang ditetapkan pada 28 Desember 2017. "Di halaman 66 pada poin 43 keputusan itu menyebutkan secara tegas bahwa Trastuzumab diberikan pada pasien kanker payudara metastatik dengan HER 2 positif dan wajib dijamin ketersediaan obatnya oleh BPJS Kesehatan."

Atas perkara itu, Edy sempat menemui Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, R. Maya Amiarny Rusady dan Ketua Dewan Pertimbangan Klinis BPJS Kesehatan, Prof Agus Poerwadianto, Selasa petang, 3 Juli 2018, di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta. Namun, ia masih belum mendapat alasan yang tegas ihwal pencabutan jaminan itu. "Masih samar dan mengambang."

Usai pertemuan itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat pun menghubungi Edy dan memintanya menulis kronologi penyakit Juniarti, serta beberapa informasi tambahan untuk BPJS Kesehatan. Merasa mendapat angin segar, Edy membalas pesan tersebut dan tetap berharap agar BPJS menjamin obat Trastuzumab. "Saya memberi waktu hingga istri saya menjalani kemoterapi pertama pada tanggal 10 Juli 2018 di RS Persahabatan Jakarta Timur," ujar Edy.

Harapan tinggal harapan, Juniarti menjalani kemoterapi pertama tanpa obat Trastuzumab. Saat itu, Edy ditelepon kembali oleh pihak BPJS Kesehatan yang mengatakan bahwa kasus Juniarti tengah diproses.

Edy lalu mendapat penjelasan bahwa direksi BPJS percaya masih ada 22 obat kanker di luar Trastuzumab. "Tapi BPJS tidak pernah menyebutkan obat apa di luar Trastuzumab yang telah terbukti secara ilmiah, medis dan empiris memperpanjang usia penderita kanker payudara HER2 positif."

Dihubungi terpisah, Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat mengatakan tak dijaminnya obat Trastuzumab sudah sesuai dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Klinis. "Keputusan itu menyatakan obat tersebut tidak memiliki dasar indikasi medis untuk digunakan bagi pasien kanker payudara metastatik walaupun dengan restriksi," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

39 menit lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

7 jam lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


BPJS Kesehatan Optimis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

19 jam lalu

BPJS Kesehatan Optimis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

1 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

1 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

1 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

1 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

2 hari lalu

Suasana Rumah Sakit Unpad. Foto : Unpad
Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.


5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

2 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

Dengan kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan kolonoskopi.