TEMPO.CO, Jakarta - Tiga bank pelat merah turut memberi sindikasi pinjaman kepada PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum untuk proses akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara Fajar Harry Sampurno mengungkapkan ketiga bank pelat merah itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Baca juga: Freeport Sepakat Konversi Saham Rio Tinto
Selain oleh tiga bank BUMN, pinjaman akan diberikan oleh perbankan swasta dan asing. Fajar mengklaim kucuran dana yang diberikan bank BUMN tersebut tidak akan mengganggu neraca keuangan. Pasalnya, pinjaman dan penghasilan sama-sama menggunakan mata uang dolar. “Penghasilan dolar, kemudian pinjaman dolar, jadi tidak ada masalah untuk (neraca pembayaran),” ujar Fajar di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.
Dia menyebut tata cara dan mekanisme pembayaran akan diputuskan dalam kesepakatan pembayaran. Menurut dia, tahapan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Inalum. “Pokoknya untuk angka sudah dikunci. Caranya (membayar) bagaimana dan kapan itu akan diputuskan dalam purchase agreement,” tuturnya.
Pekan lalu, beberapa bank membenarkan akan ikut dalam pemberian sindikasi kredit ke Inalum terkait dengan divestasi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI). Perbankan digandeng untuk membiayai divestasi 51 persen saham di Freeport yang nilai valuasinya diperkirakan berkisar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Alexandra Wibiyoso membenarkan rencana sindikasi kredit tersebut. Dia mengatakan perseroan akan memberi pembiayaan ke Inalum karena induk perusahaan BUMN pertambangan itu ditunjuk pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Freeport.
Simak: Darmin Jamin Divestasi Saham Freeport
Dihubungi terpisah, Direktur Business Banking CIMB Niaga Rahardja Alimhamzah tidak membantah ketika ditanya keterlibatan perseroan dalam pembiayaan ke Inalum. Hanya, Rahardja juga tidak memberikan pernyataan yang detail mengenai porsi kredit yang akan diambil bank yang dikuasai grup CIMB tersebut. “Belum tahu rencananya kita nanti bagaimana. Nanti kalau sudah lebih jelas, ya,” katanya.
Adapun Wakil Direktur Utama Bank BNI Herry Sidharta menuturkan belum mengetahui rencana kebutuhan dana akuisisi saham Freeport oleh Inalum. “Saya belum terinfo,” ucap Herry.
BISNIS