TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau Bank BNI ikut membiayai proyek pembangunan jalan tol ruas Manado - Bitung. General Manager Divisi BUMN & Institusi Pemerintah Bank BNI A.A.G. Agung Dharmawan mengatakan dukungan BNI terhadap pembangunan jalan tol tersebut adalah memberikan tambahan fasilitas kredit modal kerja (KMK) berupa dana talangan tanah sebesar maksimum Rp 623,56 miliar.
"Kucuran dana ini menambahkan fasilitas serupa yang telah diberikan sebelumnya pada 2017, dengan maksimum awal sebesar Rp 816 miliar," kata Agung dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Juli 2018.
Baca Juga:
Baca: Siap-siap, Suku Bunga Kredit BRI Naik Bulan Depan
Pengelolaan jalan tol ruas Manado - Bitung saat ini dijalankan oleh PT Jasamarga Manado Bitung (JMB). PT JMB merupakan perusahaan yang dimiliki oleh tiga perusahaan BUMN yaitu PT Jasa Marga, PT Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Jika telah rampung, ruas tol Manado-Bitung bakal menjadi jalan tol pertama yang dibangun di Provinsi Sulawesi Utara.
Adapun kesepakatan pemberian tambahan fasilitas kredit tersebut telah dilakukan hari ini, Selasa, 17 Juli 2018. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal, Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung George IMP Manurung, dan General Manager Divisi BUMN & Institusi Pemerintah (BIN) BNI A.A.G. Agung Dharmawan.
Agung mengatakan ruas tol sepanjang 39,9 kilo meter (km) ini memiliki masa konsesi selama 40 tahun. Porsi BNI dalam pembiayaan sindikasi kredit sebesar Rp 652 miliar tersebut setara dengan 18,2 persen dari porsi sindikasi perbankan yang mencapai Rp 3,59 triliun.Dengan tambahan kredit sebesar Rp 623 miliar, total keseluruhan fasilitas kredit menjadi Rp 992 miliar.
Baca: Bank Mandiri Tahan Suku Bunga Kredit Hingga Akhir Tahun
"Dengan tambahan fasilitas kredit KMK dana talangan tanah BNI ini, PT JMB total mendapat fasilitas kredit sebesar Rp 1,6 triliun dari total kredit invetasi," ujar Agung.
Agung menambahkan bahwa total nilai investasi dari jalan tol ruas Manado-Bitung saat ini telah mencapai Rp 5,12 triliun. Total semuanya dibiayai secara sindikasi berupa Kredit Investasi dari perbankan termasuk BNI sebesar Rp3,59 triliun atau setara 70 persen dari project cost. Selain itu, untuk mendukung pembiayaan infrastruktur di Indonesia, BNI telah menyiapkan tambahan fasilitas hingga Rp 6 triliun.
Fasilitas KMK dana talangan tanah ini diberikan oleh anak perusahaan yaitu BNI Syariah. Sedangkan fasilitas KI yang diberikan merupakan hasil sindikasi dari BNI, Bank Mandiri, BCA, PT Sarana Multi Infrastuktur, ICBC Indonesia, BPD Sulselbar, BPD Riau, dan juga Bank Jateng.