TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) sudah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) guna membahas kebijakan ganjil genap yang dinilai merugikan pengusaha kurir.
"(Pertemuan) dengan Asperindo sudah. Kita undang untuk rapat membicarakan hal ini. Dari pertemuan itu, kita katakan kebijakan pemerintah sudah seperti itu, supaya mereka masing-masing mencari jalan keluarnya terlebih dahulu," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Minggu, 15 Juli 2018.
Baca juga: Aturan Ganjil Genap Hambat Bisnis Kurir, Pengusaha Surati Anies
Dia mengatakan pihaknya tentu akan menampung permintaan dispensasi Asperindo agar terbebas dari kebijakan itu, namun juga memberikan kesempatan asosiasi tersebut untuk mensiasati peraturan ganjil genap secara internal.
"Saya minta mereka untuk menyelesaikan secara internal dahulu. Jadi ini uji coba kan selama satu bulan. Tolong selesaikan secara internal. Cari solusinya, ini kan kebijakan pemerintah," kata Bambang.
Dia menyebut pihaknya tidak serta merta bisa mengabulkan secara cepat mengingat diskresi ini menyangkut kebijakan publik. Selain itu, terkait kekhawatiran pebisnis kurir apabila kebijakan ini terus dilanjutkan, pihaknya terlebih dahulu akan fokus terhadap penanganan lalu lintas selama pelaksanaan Asian Games 2018.
Baca juga: KLHK Usul Kebijakan Ganjil Genap Diberlakukan Juga untuk Motor
"Oleh karena itu, masa uji coba ini tolong masing-masing cari solusi secara internal atau secara masing-masing (perusahaan kurir)," tuturnya.
Bambang mengatakan pihaknya akan mengundang kembali Asperindo apabila asosiasi tersebut sudah menemukan siasat tepat untuk menghadapi perluasan sistem ganjil genap. "Saya undang lagi mereka nanti, bagaimana jalan keluarnya? Seharusnya ada dong," ujarnya.