TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya memperoleh ijazah kelulusan sekolah menengah atas (SMA) setelah mengikuti ujian jalur paket C jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Di balik capaian ini, ternyata ada sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah berjasa membujuk Susi agar bersedia mengikuti ujian tersebut.
Kisah ini disampaikan Fika Fawzia, asisten pribadi Susi melalui akun Twitter-nya, @nrg07 , sekitar pukul 07.00 WIB, Sabtu, 14 Juli 2018. Sementara sehari sebelumnya, Jumat, 13 Juli 2018, Susi secara resmi menerima ijazah setelah menjalani ujian selama tiga hari pada 11-13 Mei 2018.
Baca: Lulus SMA, Susi Pudjiastuti Minta Hadiah Libur 6 Bulan ke Jokowi
Cerita bermula saat Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan sama-sama menghadiri sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, tiga tahun yang lalu, 16 Juni 2015. Saat itu, Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelum dicopot Presiden Jokowi pada 27 Juli 2016.
Usai mengikuti sidang, Anies Baswedan menyampaikan pertanyaan tak terduga kepada Susi Pudjiastuti, "Ibu, tahun depan ibu ikut ujian paket C mau tidak?" Mendengar pertanyaan itu, Susi justru tertawa. "Hahaha, yang benar adalah saya menunggu ijazah SMA 35 tahun tidak jadi-jadi."
Baca: Dapat Ranking 1, Susi Pudjiastuti Terima Ijazah Lulus SMA
Rupanya Anies tak patah arang dan menyampaikan bahwa permintaanya serius, tidak bercanda. Sebab, Anies ingin Susi menjadi contoh dan panutan untuk gerakan wajib sekolah 12 tahun. "Serta mempromosikan program paket C dari Kemendikbud," tulis Fika.
Bujuk rayu Anies tidak lantas membuat Susi langsung menerima begitu saja. Tapi keduanya masih terus melakukan pembicaraan sampai akhirnya Susi menyetujui tawaran Anies. "Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur," kata Fika menirukan ucapan Anies saat itu kepada dirinya.
Maka di tahun yang sama, Susi mengikuti program ujian paket C melalui Yayasan Bina Pandu Mandiri dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Proses ini tidak berjalan mulus karena beberapa kali Ia tidak bisa mengikuti ujian karena sering bertabrakan dengan agenda kerjanya.
Setelah tiga hari ujian, Susi akhirnya dinyatakan lulus pada 7 Juni 2018. Tak lama berselang, Fika mendapat telepon dari atasannya tersebut. "Gue peringkat nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis, lho! Padahal itu pelajaran lama, udah ga inget," kata Fika menirukan kegirangan Susi saat itu.
Sebagai bawahan sekaligus rekan kerja Susi Pudjiastuti, Fika berharap mereka kisah ini bisa menjadi penyemangat bagi mereka yang putus sekolah. Menurut dia, selalu ada cara untuk terus belajar dan mendapatkan pendidikan. "Karena pendidikan itu memang hak semua warga negara," ujar Fika.