TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung bakal segera melakukan operasi pasar mengingat lonjakan harga telur dan daging ayam yang terus merangkak naik akhir-akhir ini. "Standar prosedur dari pemerintah adalah melakukan operasi pasar," ujar Ridwan saat ditemui wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat, 13 Juni 2018.
BACA: Harga Telur Ayam Naik, Peternak: Produksi Telur Turun 10 Persen
Menurut Ridwan, kalau terjadi ketidakwajaran terkait harga bahan pokok, maka Pemkot Bandung melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan segera melakukan operasi pasar. Hal ini, dilakukan guna menekan harga pangan yang melonjak, sehingga harga bisa kembali stabil.
"Jadi kalau diduga ada permainan pasar supply and demand terhadap ayam ataupun telur, maka langkah P3K-nya adalah menyelenggarakan operasi pasar dengan harga yang murah," ucapnya.
BACA: Penyebab Harga Telur Naik Menurut Perhimpunan Pengusaha Unggas
Sebagaimana diketahui, harga daging ayam dan telur di Kota Bandung memang terus mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Tempo, harga daging ayam di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung, mencapai Rp 44 ribu per kilogram. Sementara untuk harga telur ayam mencapai Rp 28 ribu hingga 29 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang daging ayam di pasar Gedebage, Hendi, 46 tahun, mengatakan kenaikan harga daging ayam terjadi sudah hampir sepekan terakhir. Ia terpaksa menjual mahal daging ayam lantaran kenaikan terjadi dari pemasok.
"Memang dari sananya (pemasok) udah mahal, kalau tidak dinaikan ya saya rugi dong. Saya jual Rp 44 ribu per kilogramnya sama aja dengan penjual yang lain," katanya.
Baca berita tentang harga telur lainnya di Tempo.co.