TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB pada triwulan kedua 2018 bisa sampai 5,2 persen.
"Hitungan kami semula sebesar 5,2 persen. Tapi kami juga masih menghitung kemungkinan bakal sedikit lebih rendah," kata Perry ditemui saat memberikan keterangan usai melakukan salat Jumat di Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Juli 2018.
Menurut Perry, ada beberapa alasan yang menjadi dasar perhitungan pertumbuhan produk domestik bruto tersebut. Salah satunya, didasarkan dari hasil survei kegiatan dunia usaha yang telah dilakukan oleh bank sentral sebelumnya.
Survei tersebut menyebutkan bahwa pada triwulan kedua dari kegiatan usaha tercatat tumbuh hingga 20,23 persen. Angka tersebut, menurut Perry, tercatat lebih baik jika dibandingkan pada periode kuartal yang sama sebelumnya yang hanya tumbuh 8,23 persen.
"Hal ini terutama didorong oleh industri pengolahan sehingga itu memperkuat kenapa di triwulan II itu pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari triwulan pertama," kata Perry.
Baca: Microsoft Prediksi 40 Persen PDB Indonesia adalah Produk Digital
Selain itu, survei kegiatan dunia usaha BI juga menunjukan bahwa kapasitas produksi juga naik. Berdasarkan survei triwulan kedua, pemanfaatan kapasitas produksi mencapai 78 persen.
Jumlah ini naik sebesar 2 persen jika dibandingkan pada triwulan pertama yang hanya capai 76 persen. Hal ini, kata Perry, menunjukan kegiatan ekonomi baik konsumsi dari sisi penjualan, produksi, dan investasi tercatat positif.
Selain itu, surplus neraca perdagangan yang diperkirakan bakal lebih dari US$ 1 miliar pada Juni kemarin. Diharapkan hal tersebut bisa memberikan dorongan lebih bagi akselerasi perekonomian trfiwulan kedua 2018.