TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dinilai bekerja keras dalam mengambil alih saham Freeport McMoran Inc di PT Freeport Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Freeport-McMoran Ricard Adkerson saat penandatanganan perjanjian pokok atau head of agreement penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Inalum.
"Saya pikir hari ini menjadi langkah yang sangat positif, beberapa menteri dan staf mereka telah sangat tekun bekerja bersama beberapa bulan untuk membuat win-win solution," kata Adkerson di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.
BACA: Inalum - Freeport Teken Perjanjian, Jokowi: Usahanya Sangat Alot
Adkerson mengatakan pemerintah melakukan negosiasi dan lobi ambil alih saham sejak enam tahun lalu. Di tahun 2017, Freeport dan pemerintah mulai menemui kesepakatan. "Kami mendengarkan keinginan dari pemerintah dan Presiden," kata dia.
Dalam skema akuisisi, Inalum akan mengucurkan dana US$ 3,85 miliar untuk kepemilikan 51 persen saham PT Freeport McMoRan Inc. (FCX). Dengan demikian kepemilikan saham pemerintah di PTFI akan menjadi 51 persen dari semula 9,36 persen.
Adkerson yakin pemerintah pusat, daerah, dan Inalum akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak setelah mengakuisisi 51 persen saham Freeport . Menurut Adkerson, 70 persen keuntungan akan didapatkan pemerintah melalui pajak, royalti dan dividen.
BACA: Akuisisi Freeport oleh Inalum Akan Dibiayai Perbankan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menjelaskan Inalum mengakuisisi saham Freeport bakal selesai setelah struktur transaksinya rampung. Saat ini progres akuisisi Inalum dan Freeport dalam tahap perjanjian pokok atau Head of agreement. Perjanjian ini bertujuan untuk mengunci nilai pasti dari rencana kepemilikan saham Inalum - Freeport.