TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Ananta Woyogo mengatakan pada semester pertama 2018, pendapatan SMF meningkat sebesar 8 persen.
"Pendapatan semester pertama 2018 mencapai angka Rp 621 miliar naik 8 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp575 miliar," kata Ananta saat mengelar konferensi pers di Kantor SMF, Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca juga: Sarana Multigriya Dorong BPD Kucurkan KPR
PT SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan 2005 di bawah Kementerian Keuangan. BUMN ini memiliki tugas khusus untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. SMF memiliki tiga kegiatan usaha yakni, sekuritisasi, penyaluran pinjaman untuk KPR, dan penerbitan surat utang.
Menurut Ananta, hingga Juni 2018, laba bersih per Juni 2018 mencapai Rp 219 miliar atau naik sedikit dibandingkan periode yang sama yakni Rp 214 miliar. Untuk tahun ini, SMF menargetkan laba bersih sebesar Rp 410 miliar. Sedangkan pada akhir 2017 laba bersih dibukukan sebesar Rp 397 miliar.
Sementara itu, penyaluran pinjaman KPR yang dilakukan PT SMF sebesar Rp 4,3 triliun atau 45,22 persen dari target tahun 2018. Angka tersebut meningkat 28,58 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,64 triliun.
Ananta menjelaskan dana yang telah dialirkan Sarana Multigriya Finansial telah membiayai sebanyak 721.736 debitur KPR yang terdiri dari 70 persen pembiayaan dan 30 persen sekuritisasi. Realisasi penyaluran dana tersebut secara geografis masih banyak di dominasi di wilayah Indonesia bagian barat sebanyak 87 persen, bagian tengah 7 persen dan bagian timur sebesar 5,7 persen.