TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Pahala N Mansury mengatakan pihaknya men-carter empat pesawat dalam melayani penerbangan haji 2018 untuk memastikan agar penerbangan reguler tidak terganggu. "Karena jika semakin banyak pesawat digunakan, pastinya akan mengganggu penerbangan reguler," kata Pahala menjawab pertanyaan Tempo saat meninjau persiapan penerbangan haji 2018 di GMF Aeroasia, Cengkareng, Kamis 12 Juli 2018.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan besar untuk melayani penerbangan Haji 2018. 10 pesawat milik Garuda Indonesia, 4 pesawat men-carter pesawat ke pihak lain. Adapun sebanyak 14 pesawat yang digunakan adalah jenis Boeing 777-300ER dan Airbus A330-300.
Baca: Layani Haji 2018, Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat
Pahala mengatakan penerbangan reguler Garuda Indonesia baik dalam maupun Luar negeri harus tetap berjalan tanpa ada hambatan meski perusahaan itu melayani penerbangan haji. "Kalau semuanya pesawat digunakan akan berdampak pada penerbangan reguler. Akan banyak penerbangan reguler yang dibatalkan," kata dia.
Pahala mengatakan, pelaksanaan layanan penerbangan haji ini merupakan salah satu momen penting bagi Garuda Indonesia Group, berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah —dalam hal ini Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI— kepada Garuda sebagai maskapai penyelenggara pengangkutan udara jemaah haji Indonesia.
Baca: Kinerja Garuda Indonesia Bakal Dievaluasi Setiap 3 Bulan
Kegiatan operasional penerbangan haji akan dimulai pada 17 Juli 2018 (bertepatan dengan 4 Dzulqaidah 1439 H), atau lima hari lagi. Pahala optimistis seluruh unsur di Garuda Indonesia Group dapat melakukan operasional penerbangan haji kita tahun ini terlaksana dengan baik.
Pahala mengatakan jumlah calon jemaah haji yang akan Garuda Indonesia layani tahun ini adalah sebanyak 107.959 jemaah yang terbagi menjadi 278 kelompok terbang (kloter) dan akan kita berangkatkan—menuju Jeddah dan Madinah—dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, dan Banjarmasin.
Berkaitan dengan kian dekatnya operasional penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia terus melakukan koordinasi intensif dalam memastikan pesawat-pesawat bagi penerbangan haji tahun ini dalam kondisi terbaik dan laik terbang. Selain itu maskapai juga memaksimalkan kesiapan personel di embarkasi dan destinasi tujuan. Demikian pula kesiapan 540 awak kabin yang akan bertugas dalam penerbangan haji tahun ini, di mana sekitar seperempat di antaranya berasal dari daerah embarkasi.
Selain itu, Garuda Indonesia juga berjanji akan mempertahankan tingkat ketepatan waktu (OTP) penerbangan haji Garuda Indonesia 2017 yang mencapai 98,20 persen pada Fase I (pemberangkatan) dan 96,00 persen pada Fase II (pemulangan) yang hingga tahun 2017 lalu merupakan pencapaian OTP terbaik sepanjang sejarah penerbangan haji Indonesia. "Garuda Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan dan mempertahankan kinerja operasional penerbangan haji Garuda Indonesia," kata Pahala.