TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini melanjutkan reli penguatan empat hari berturut-turut pada perdagangan sejalan dengan penguatan bursa Asia. IHSG pada sore hari ini ditutup menguat 0,25 persen atau 14,51 poin ke level 5.907,87.
Sebelumnya, IHSG tadi pagi dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34 persen atau 20,31 poin ke level 5.873,05. IHSG melanjutkan reli hari keempat setelah pada perdagangan Rabu kemarin indeks ditutup menguat 0,3 persen atau 11,60 poin ke level 5.893,36.
Baca: Sentimen Cadangan Devisa Menurun, IHSG Diprediksi Tertekan
Sepanjang perdagangan hari Kamis, IHSG bergerak pada kisaran level 5.873,05 – 5.931,52. Sebanyak 207 saham menguat, 166 saham melemah, dan 221 saham stagnan dari 594 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur yang menguat 1,45 persen, disusul sektor properti yang menguat 0,96 persen. Adapun sektor konsumer yang melemah 1,06 persen dan perdagangan yang turun 0,26 persen menjadi penekan IHSG pada perdagangan hari ini.
Baca: IHSG Merosot Tajam, Perang Dagang Masih jadi Penyebab Dominan
Seluruh bursa saham lain di Asia juga menguat, dengan indeks PSEi Filipina naik 0,23 persen, sedangkan indeks SE Thailand menguat 0,17 persen, FTSE Malay KLCI menguat 0,88 persen, dan idneks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,19 persen. Bursa saham lain di Asia juga menguat, dengan indeks Nikkai 225 naik 1,17 persen, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,19 persen, dan Hang Seng naik 0,6 persen.
Reuters sebelumnya menyebutkan bursa saham Asia berupaya untuk berkonsolidasi setelah membukukan penurunan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya ketika kekhawatiran eskalasi dalam perang dagang AS-Cina mengguncang sentimen investor.
Pasar saham terpukul pada Rabu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam untuk mengenakan tarif pada impor tambahan senilai US$ 200 miliar asal Cina sekaligus memperdalam perselisihan dagang antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. “Pasar memiliki waktu untuk mencermati perkembangan perang dagang terbaru dan siap untuk mulai melakukan konsolidasi,” ujar Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
Baca berita lainnya terkait IHSG hanya di Tempo.co .