TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak empat ruas jalan tol kini dalam tahap persiapan untuk uji laik operasi dan laik fungsi. Keempat ruas jalan tol itu ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan keempat ruas jalan tol yang tengah dalam proses menuju uji laik operasi atau disebut pra-ULO, yakni Depok-Antasari seksi 1 (Antasari-Brigif/Cinere) sepanjang 5,80 kilometer (km), Palembang-Indralaya seksi 2 dan 3 (Pamulatan-Simpang Indralaya) sepanjang 14,93 km, Ciawi-Sukabumi seksi 1 (Ciawi-Cigombong) sepanjang 15,35 km dan Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km.
Baca juga: BPJT Bakal Lelang 6 Proyek Jalan Tol Sepanjang 327 Km Tahun Ini
Herry menargetkan proses ULO sudah mulai bisa dilakukan pada bulan depan, yakni pada Agustus 2018, mengingat sejumlah pekerjaan fisik beberapa ruas yang sudah hampir mendekati final.
"Saat ini sedang pra-ULO, (uji laik operasi) belum masuk ke ULO empat ruas tol ini. Beberapa masih ada pekerjaan fisik, diharapkan bulan depan sudah ULO," katanya, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca juga: Progres 98 Persen, Tol Palindra Siap untuk Asian Games 2018
Berdasarkan data pantauan BPJT, progres konstruksi keempat ruas jalan tol tersebut telah melampaui 85 persen. Perinciannya, ruas jalan Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 1 mencapai 99,32 persen, Palembang-Indralaya seksi 2 dan 3 mencapai 87,66 persen, Ciawi-Sukabumi seksi 1 mencapai 88,51 persen dan Sragen-Ngawi 92,65 persen. Seluruhnya merupakan jalan tol yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini.
Herry memerinci untuk ruas jalan Tol Sragen-Ngawi masih harus menyelesaikan dua lintas atas (overpass) sebelum masuk dalam proses ULO. "Kalau itu sudah selesai, sudah bisa dimulai ULO. Selain itu, untuk Tol Desari, pekerjaan fisiknya masih sampai bulan ini, ini diharapkan sudah bisa dimulai (ULO) bulan depan," ujarnya.