TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati mengatakan postur dr keseluruhan APBN 2018 masih bisa dipertahankan dengan baik. Menurut Sri Mulyani seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan di 2018 tetap berjalan.
"Kami bahkan juga mengakomodasi beberapa tambahan belanja, seperti untuk Asian Games dan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendesak," kata Sri Mulyani saat ditemui di kantor Ditjen Pajak, Rabu, 11 Juli 2018.
Simak pula: Sri Mulyani Minta Instansi Cek Ulang Anggaran Sebelum Mengeluh
Dari sisi penerimaan negara, kata Sri Mulyani proyeksi hingga akhir tahun sesuai dengan yang ada dalam Undang-undang APBN. Menurut Sri Mulyani kombinasi antara pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) jumlahnya sesuai dengan pendapatan negara yang telah rencanakan pada tahun 2018.
"Dengan demikian, karena penerimaan dan belanja negara tetap sesuai, maka kami memutuskan ini telah mencerminkan kebutuhan penyelenggaraan perekonomian negara tahun 2018," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Lapor Pendapatan Negara Naik 16 Persen ke Jokowi
Kemarin, Sri Mulyani memproyeksikan pendapatan negara Rp 8 triliun lebih tinggi dari target APBN 2018. "Pendapatan negara dengan kalkulasi yang dihadapi sekarang dengan kurs di semester II dan lain-lain itu kami lihat akan 100 persen atau sekitar Rp 8 triliun lebih tinggi yang berasal dari kombinasi PNBP dan pajak," kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 10 Juli 2018.
Dalam APBN 2018, target pendapatan negara, yaitu Rp 1.894,7 triliun. Sedangkan realiasasi hingga Mei 2018 telah mencapai Rp 685,06 triliun. Pencapaian tersebut telah memenuhi 36,16 persen dari target penerimaan pendapatan negara dan hibah yang ditetapkan pada APBN 2018.