TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Selasa sore, 10 Juli 2018, ditutup melemah sebesar 45 poin menjadi Rp 14.367 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.330 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, mengatakan pelemahan ini bisa bersifat sementara apabila sentimen dari dalam negerinya bisa positif. Menurut Reza, rupiah melemah terimbas pelemahan poundsterling (GBP) terhadap dolar AS.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat di Rp 14.350 - Rp 14.339
"GBP melemah karena adanya sentimen politik dari pemerintahan Inggris dimana dua pejabat terkait dengan Brexit mengundurkan diri. Karena GBP melemah maka USD memanfaatkan kondisi tersebut untuk terapresiasi," ujar Reza.
Analis pasar uang Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra juga mengatakan masih belum ada faktor-faktor baru yang menggerakkan rupiah dan sentimen masih seputar isu perang dagang.
"Saya rasa faktor rebound dolar yang membuat rupiah kembali melemah," ujar Putu.
Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) sendiri pada Senin, tercatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp14.326 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.332 per dolar AS.
Berbeda dengan nilai tukar rupiah, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat 74,39 poin atau 1,28 persen menjadi 5.881,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 12,19 poin (1,33 persen) menjadi 929,05.
ANTARA