TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan menambah pasokan gas ke pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Cilegon, Banten, milik PT PLN (Persero) yang terganggu akibat kebocoran pipa gas milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC). Pipa gas ini bocor pada Senin, 9 Juli 2018, dan menyebabkan pasokan gas yang rata-rata mencapai 56 billion British thermal unit per day (BBTUD) berhenti.
"Sementara PGN memiliki kemampuan untuk memasok sampai 60 BBTUD ke PLTGU Cilegon. Jadi kami siap menggantikan gas akibat kebocoran jika dibutuhkan demi menjaga pasokan listrik ke masyarakat," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca: Kebocoran Pipa Gas Cilegon Mengganggu Operasi Pembangkit Listrik
PLTGU Cilegon diketahui memasok listrik ke sistem pembangkitan Jawa-Bali sebesar 150 kVA (kilovolt-ampere) dengan kebutuhan pasokan gas 120 BBTUD. Sesuai dengan kontrak, CNOOC memasok gas ke PLTGU Cilegon sebanyak 60 hingga 90 BBTUD. Sedangkan PGN memasok gas 27,27 hingga 40 BBTUD untuk kebutuhan pembangkit tersebut.
Titik kebocoran pipa ini dikabarkan berada pada jarak 1,5 kilometer dari bibir pantai Cilegon. Tekanan gas baru berkurang dua jam setelahnya. Seusai kejadian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga mengirim tim penyelam untuk memeriksa langsung penyebab kerusakan pipa.
Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian Suryaningsih menduga fasilitas itu bocor karena terkena jangkar kapal. "Karena external force. Dugaan kuat kemungkinan dari jangkar kapal," tuturnya kepada Tempo. Dia juga menaksir kerusakan lingkungan akibat kebocoran sangat rendah karena materialnya tak mengandung kondensat yang tergolong beracun bagi ekosistem laut.
Baca: Diresmikan Jokowi, 6 Pembangkit Listrik Mampu Serap 5.400 Pekerja
Kepala Divisi Program Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan tim dari lembaganya langsung turun ke lokasi. Tim gabungan dari SKK tengah menginvestigasi penyebab kebocoran ini.
Meski PGN telah bersedia menyediakan pasokan tambahan, PLN rupanya belum memberikan pernyataan apa pun. "Pasokan gas ini bisa disediakan sewaktu-waktu, tapi PGN tengah menunggu konfirmasi dari PLN," kata Rachmat.