TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk atau Tanrise Property melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin, 9 Juli 2018. Perusahaan properti yang berkantor pusat di Sidoarjo memiliki kode saham RISE.
Dari aksi korporasi ini, perseroan menerima dana segar sebesar Rp 244,50 miliar setelah melepas 1,5 miliar saham baru dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Jumlah 1,5 miliar saham itu setara dengan 15,08 persen dari modal di setor dan ditempatkan perseroan, dengan harga perdana Rp 163 per saham.
“Dana hasil IPO akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek high rise yakni Voza Premium Office dan The 100 Residence," kata Direktur Utama PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk Belinda Natalia di gedung BEI, Senin, 9 Juli 2018.
Baca juga: Anak Usaha Mitra Adiperkasa IPO
Belinda mengatakan secara rinci, dana IPO sebesar 53 persen dialokasikan untuk pengembangan proyek Voza Premium Office milik anak usaha tak langsung yakni PT Tanrise Indonesia. Sedangkan sebesar 47 persen dana dialokasikan untuk proyek The 100 Residence milik anak usaha PT Rodeco Indonesia.
Perseroan telah menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Utama sekaligus Lead Underwriter menyatakan perseroan telah mendapat izin pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 29 Juni 2018.
Selama masa penawaran umum tanggal 2-4 Juli 2018, saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Direktur lndependen Tanrise Property, Go Herliani Prayogo mengatakan kinerja perseroan berada dalam titik positif. Herliani mengatakan pada akhir Desember tahun 2017, asset perseroan mencapai Rp 1,78 triliun, naik dari tahun 2016 sebesar Rp 1,61 triliun, dengan ekuitas Rp 1,45 triliun, naik dari tahun 2016 sebesar Rp 1,20 triliun.
Sedangkan pendapatan perseroan tahun 2017 mencapai Rp 229,96 miliar, naik 37 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 168,19 miliar. Namun tingginya beban keuangan membuat laba bersih turun menjadi Rp 16,12 miliar dari tahun 2016 sebesar Rp 43,22 miliar.
Baca juga: Usai Penutupan Debenhams, Ini Target MAP Tahun 2018
Peseroan optimistis industri properti masih memberikan potensi yang baik pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut terlihat, baik dari pertumbuhan penjualan maupun indeks harga properti yang menunjukan peningkatan, terutama indikator positif di sektor apartemen, perkantoran jual, dan perumahan di Jawa Timur, terutama Surabaya.
Harga saham RISE saat IPO langsung naik 69,3 persen persen atau 113 poin. Pada pukul 09.04 WIB, harga per lembar saham Rise menjadi Rp 276 dari pembukaan Rp 163.