TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengumpulkan keterangan terkait dengan insiden kebakaran di gedung Kemenhub, hari ini, 8 Juli 2018. Salah satu yang didalami, yaitu soal keberadaan staf kementerian bernama Mochammad Ridwan Efendi yang tewas akibat kejadian nahas ini.
"Kami sedang mendalami, jadi saya belum bisa menyampaikan pada pertemuan sore ini. Nanti pasti kita sampaikan seperti yang Pak Menteri sudah jelaskan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu, 8 Juli.
Baca juga: Keluarga Korban Kebakaran Gedung Kemenhub Bakal Diberi Santunan
Saat terjadi kebakaran, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengevakuasi Ridwan dari lantai lima. Selain Ridwan, ada Khairul dan Santoso yang ikut tewas. Keduanya merupakan pekerja kontraktor yang tengah menyelesaikan pekerjaan di lantai 12.
Selain ketiganya, ada 19-20 korban selamat yang juga dievakuasi dari beberapa lantai gedung kementerian. Menurut Djoko, beberapa orang diketahui adalah jemaah masjid di Kemenhub dan pekerja renovasi ruangan. "Saya enggak tahu detailnya, yang pasti mereka sudah tertangani dengan baik.”
Sebelumnya, gedung Karya di Kementerian Perhubungan mengalami kebakaran pada hari ini, 8 Juli, pukul 04.10 WIB. Menurut petugas damkar, korban diketahui meninggal karena kehabisan oksigen akibat dikepung asap.
Dari laporan sementara, api diketahui muncul sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu petugas keamanan kantor yang sedang bertugas langsung memadamkan panel listrik di gedung Karya lantai 1 setelah mengetahui adanya kebakaran.
Djoko mengatakan karyawan Kemenhub memang diperbolehkan untuk tinggal dan menginap di kantor. Sebab, kata dia, kantor Kemenhub beroperasi penuh selama tujuh hari, termasuk hari libur Sabtu dan Minggu. Walau begitu, kementerian akan mencari tahu tugas yang tengah dikerjakan Ridwan saat kebakaran di gedung Kemenhub. "Kan baru saja terjadi, banyak sekali informasi yang akan kami analisis," ujarnya.