TEMPO.CO, Bandung - Pendiri layanan teknologi finansial (fintech), Yusuf Mansur, meluncurkan aplikasi baru Paytren 5.0. Aplikasi ini bukan cuma untuk bayar-bayar, tapi kini juga bisa untuk menghubungkan banyak aspek kehidupan, seperti beli atau bayar jasa jalan tol tanpa kartu, serta beli reksa dana.
“Nanti untuk bayar jasa jalan tol tak perlu pakai kartu khusus. Cukup dengan aplikasi Paytren yang ada di ponsel,” kata Yusuf Mansur dalam acara peluncuran aplikasi Paytren 5.0 di kantor pusat Paytren di Bandung, Sabtu, 7 Juli 2018. Sistem ini sedang diuji coba dan akan segera diterapkan. Pembayaran jasa jalan tol melalui aplikasi ini diluncurkan setelah Paytren mengantongi izin e-money dari Bank Indonesia.
Baca juga: Yusuf Mansur Targetkan Pengguna Paytren Punya Reksa Dana
Chief Executife Officer Paytren Hari Prabowo menambahkan, selama lima tahun mengembangkan layanan fintech, Paytren telah tumbuh pesat—dalam berbagai kesempatan Yusuf Mansur menyatakan jumlah anggotanya sekitar 2,5 juta orang. Fokus Paytren selama ini, kata Hari Prabowo, hanya melayani berbagai pembayaran seperti beli pulsa ponsel, listrik, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), tiket, dan hotel.
“Dulu, tagline Paytren ‘bayar-bayar pakai Paytren saja’ tapi, kini bersamaan dengan peluncuran Paytren 5.0 aplikasi ini berubah,” kata Hari Prabowo. Layanan Paytren akan diperluas. Aplikasi ini, akan menghubungkan banyak aspek kehidupan penggunanya sehingga tagline Paytren menjadi “Connecting your life.”
Saat ini Paytren sudah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak untuk meluaskan layanannya. Contohnya, mereka akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Baca juga: Yusuf Mansur Ajak Muhammadiyah dan NU Gabung Paytren
Pemimpin Pesantren Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar, menyambut baik peluncuran aplikasi baru ini. Kiai, yang biasa disebut Aa Gym itu, mengatakan apakah Paytren tersebut berguna atau tidak, ukurannya sederhana. “Yakni, apakah kehadiran Paytren akan menambah amal dan kedekatan kepada Allah atau tidak,” ujar Aa Gym.
Dia memberi ilustrasi, jika jumlah anggota Paytren mencapai 3 juta orang, lalu tiap hari anggotanya bersedekah Rp 2.000, sebulan sudah terkumpul Rp 60 miliar per bulan dan setahun mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Dengan uang itu, kata Aa Gym, Paytren bisa membangun rumah sakit dan sekolah untuk orang miskin.
Paytren sendiri saat ini sudah menjadi sarana untuk sedekah. Hari Prabowo mengatakan setiap keuntungan transaksi Paytren ada yang disisihkan untuk sedekah. Salah satu bentuk sedekah yang terwujud adalah berdirinya masjid digital pertama di Indonesia Masjid Al Mansur di sekitar kawasan perkantoran Paytren di Bandung. Masjid yang bisa menampung 1.200 orang itu didirikan dengan dana sedekah Rp 6,5 miliar. (*)