TEMPO.CO, Jakarta - Vice President of Corporate Communications Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan Bandara Soekarno - Hatta menempati peringkat ke-17 bandara tersibuk di dunia berdasarkan Airport Council International (ACI).
Hal tersebut terlihat dari jumlah pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada semester satu yang mencapai 32.424.261 penumpang atau tumbuh sebanyak 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 yaitu 29.837.845 penumpang.
“Pertumbuhan lainnya juga terlihat dari sisi pergerakan pesawat yaitu adanya kenaikan sebanyak 28,9 persen dimana Bandara Internasional Soekarno - Hatta telah melayani sebanyak 229.120 pergerakan pesawat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 177.686 pergerakan pesawat,” kata Yado dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 7 Juli 2018.
BACA: Bandara Soekarno - Hatta Paling Tidak Tepat Waktu di Dunia
Menurut Yado dengan pesatnya peningkatan traffic di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan berpotensi menimbulkan beberapa masalah yaitu rendahnya On-Time Performance penerbangan airlines, kurang efektifnya pergerakan pesawat di airside dan juga kurang optimalnya penggunaan slot penerbangan. Oleh sebab itu, Yado menjelaskan PT Angkasa Pura II (Persero) bergegas merampungkan transisi manajemen operasi bandara dengan pendekatan teknologi yaitu menyelesaikan proyek Airport Operation Control Center (AOCC).
Selain itu AP II juga akan melakukan peningkatan kapasitas airside dengan membangun East Cross Taxiway (ECT) dan membangun runway ketiga guna menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Smart Airport serta meningkatkan daya saingnya diantara bandara-bandara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Pembangunan AOCC, ECT dan runway ketiga ini didasari dari pertumbuhan industri penerbangan yang cukup signifikan setiap tahunnya dan membuat dinamika operasional semakin beragam,” ujar dia.
BACA: Delay 2 Hari di Bandara Soetta, Penumpang AirAsia Bikin Grup
Keberadaan AOCC di Bandara Internasional Soekarno-Hatta nantinya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan operasional bandara diantaranya dari sisi peningkatan On Time Performance (OTP) penerbangan airlines, pengoptimalan slot penerbangan di bandara, serta ground time yg lebih efektif dan efisien. Selain keberadaan AOCC, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat ini memiliki dua landasan pacu juga mampu melayani pergerakan pesawat mencapai 1.300 pergerakan per hari atau sekitar 81 pergerakan pesawat per jam dengan jumlah penumpang hampir 200.000 per hari.
Ke depannya, kata Yado, juga akan dibangun East Cross Taxiway yang bisa meningkatkan kapasitas runway menjadi 86 pergerakan pesawat per jamnya. Ia berharap dengan dibangunnya landasan pacu ketiga (third runway) Bandara Soekarno - Hatta dapat melayani 114 hingga 120 pergerakan pesawat per jam nya sehingga mampu memberikan ruang untuk meningkatkan serta menjaga OTP seluruh maskapai yang beroperasi di bandara ini.