TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal memperhitungkan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi dunia.
"Prospek pertumbuhan dunia juga saya rasa akan menurun. Kalau IMF bilang 3,9 persen, berdasarkan simulasi yang kami lakukan dampak terburuknya bisa menekan pertumbuhan dunia ke 3,1 persen maksimal tumbuh," ujar Fithra kepada Tempo, Sabtu, 7 Juli 2018.
BACA: Jokowi Siapkan Waktu Khusus Bahas Ancaman Perang Dagang AS
Genderang perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah ditabuh. Negeri Paman Sam bakal mulai mengumpulkan tarif terhadap produk impor asal negeri bambu yang nilainya USD 34 miliar pada Jumat, 6 Juli 2018 pukul 00.01 waktu AS. Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan ada putaran berikutnya yang menyasar produk impor dari Cina senilai lebih dari USD 500 miliar.
Fithra memprediksikan perang dagang itu bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dua negara adi daya itu. Bahkan ke depannya, momen itu akan memicu meningkatnya inflasi di AS. Dampak lainnya adalah terkontraksinya output dan meningkatnya pengangguran di negeri Paman Sam.
"Ini akan menimbulkan staklasi di amerika dan Cina. Kalau bicara Cina dan AS maka mereka punya hubungan dengan negara lain dalam rangka produksi global," ujar Fithra. Maka pada akhirnya perang dagang akan mengkontraksi negara sekitarnya.
BACA: Dahlan Iskan Ibaratkan Perang Dagang Seperti Tanding Piala Dunia
Selama ini, emerging market, terutama Cina, telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, apabila perekonomian negeri bambu terkontraksi, maka semua negara bisa mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Dampak terhadap pertumbuhan ekonomi sendiri diprediksi belum begitu signifikan lantaran Indonesia masih bergantung kepada konsumsi ketimbang perdagangan internasional. "Nah kalau ada sesuatu yang mengganggu konsumsi barulah itu akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Fithra.
Baca berita tentang Perang dagang lainnya di Tempo.co.