TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi ini, 6 Juli 2018, bergerak melemah 19 poin menjadi Rp 14.413 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.394 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, mengatakan, pergerakan rupiah yang kembali melemah, membuka peluang pelemahan lanjutan. "Apalagi jika sentimen yang ada kurang mampu menahan pelemahan dan tidak memberi dampak yang cukup positif mengangkat rupiah," ujar Reza.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.397 Hari Ini
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, laju rupiah kembali melemah tipis setelah sempat menguat. Pergerakan sejumlah mata uang Asia yang melemah dinilai memberikan imbas negatif pada rupiah.
Dari dalam negeri pun terlihat belum adanya sentimen yang cukup signifikan untuk mengangkat rupiah sehingga kenaikan sebelumnya kembali diuji.
Aksi menahan diri dari pelaku pasar menjelang pengenaan tarif terhadap sejumlah barang-barang impor Tiongkok berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang yang cenderung "flat".
Sementara itu, pergerakan Yuan China (CNY) masih bertahan positif meski hanya naik tipis seiring masih adanya imbas dari langkah People's Bank of China yang melakukan upaya untuk menahan pelemahan mata uang tersebut dengan mempertahankan Yuan pada tingkat yang stabil dan masuk akal serta arus modal yang masih terkendali.
Senada dengan nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka melemah sebesar 6,2 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.733,13.
ANTARA