TEMPO.CO, Jakarta - Presiden World Bank Jim Yong Kim meyakini aktivitas Gunung Agung di Bali tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Dia pun meyakini gelaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 akan tetap berjalan dengan baik meskipun aktivitas Gunung Agung saat ini cukup tinggi.
Meski bencana alam tidak bisa diprediksi, ia menilai pemerintah Indonesia sudah siap mengatasi segala macam dampak dan risiko jika seandainya terjadi bencana alam, misalnya jika Gunung Agung erupsi.
Baca juga: Gunung Agung Sempat Erupsi, Pertemuan IMF-World Bank Jalan Terus
"Orang tidak akan bisa memprediksi bencana alam, dan saya yakin Pak Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman) dan tim akan bekerja dengan bagus untuk mengatasi masalah ini," kata Jim, Kamis, 5 Juli 2018, saat meninjau patung Garuda Wisnu Kencana.
Luhut Binsar Pandjaitan memastikan peluang Gunung Agung meletus besar akan sangat kecil. Saat ini, letusan Gunung Agung sifatnya masih berskala kecil, sama halnya dengan yang terjadi pada Gunung Merapi dan Anak Karakatau.
Baca juga: Luhut Yakin Acara IMF-World Bank Tak Terdampak Erupsi Gunung Agung
Menurutnya, peserta gelaran IMF-WB 2018 pun melihat kondisi Gunung Agung masih lumrah. Gunung Agung diyakini tidak akan meletus besar seperti pada 1963 lalu. "Sesuai ramalan kita, Oktober nanti angin akan mengarah ke timur. Kalau pun terjadi erupsi, angin dan awannya akan bertiup ke timur," ujarnya.
Luhut pun mengharapkan semua pihak tidak perlu khawatir dengan kondisi Gunung Agung. Namun kewaspadaan dan pengamatan yang cermat tetap harus ditingkatkan. "Kita berdoa sajalah, dan kami minta doa kepada teman-teman dan pendeta di sini semoga acara ini (pertemuan IMF-World-Bank) sukses karena akan membuat kebaikan untuk semuanya," ucapnya.