TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melelang proyek Jalan Lintas Timur Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 30 kilometer senilai Rp 2,207 triliun. Pengumuman lelang akan dilakukan besok, Jumat, 6 Juli 2018.
"Kami optimistis Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Ketersediaan Layanan ini dapat dilaksanakan sesuai target, yakni Maret 2019," kata Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief Dienaputra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.
Baca juga: PUPR Targetkan Jalan Layang Manahan di Solo Rampung Oktober 2018
Rachman mengatakan proyek jalan non tol ini banyak diminati. Pada Konfirmasi Minat Pasar yang dilakukan pada Senin, 2 Juli 2018, sebanyak 15 perusahaan menyatakan berminat mengikuti lelang. 15 perusahaan itu terdiri atas 14 kontraktor dalam negeri dan satu kontraktor asing.
Kontraktor dalam negeri adalah PT PP, Equis, PT Istaka Karya, PT Acset Indonesia, PT Prambanan Dwipaka, PT Sumber Mitrajaya, PT Semesta Energi Services, PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Pama Persada Nusantara, PT Nindya Karya, PT Brantas Abipraya, PT Wakita Karya dan PT Wijaya Karya. Sementara kontraktor asing, yaitu HCM Engineering.
Baca juga: PUPR Pastikan Integrasi Tol JORR Tetap Jalan, Kapan Jadi Berlaku?
"Secara umum, semua perusahaan yang hadir mendukung kegiatan ini. Dari 16 perusahaan yang mengisi kuesioner, 15 perusahaan menyatakan berminat dengan proyek ini," kata dia.
Menurut Rachman, tahapan lelang sudah dibuat, dan pada 6 Juli 2018 dibuka pendaftaran dan pengambilan dokumen. Penetapan pemenang lelang dilaksanakan 13 Agustus 2018.
Kementerian PUPR menawarkan proyek pemeliharaan (preservasi) jalan nasional di Sumatera Selatan senilai Rp 2,207 triliun dengan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ketersediaan layanan ke investor.
ANTARA