"Salah satunya disalurkan untuk pengembangan infrastruktur mendanai pembangunan ruas tol Semarang-Batang dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,7 triliun, yang dilakukan pada April 2018," kata Dikdik dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Pada pembiayaan pembangunan ruas tol tersebut, lanjut Dikdik, Bank Mandiri bertindak sebagai bookrunner atau pemimpin sindikasi bersama dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Central Asia. Adapun anggota sindikasi adalah dengan anggota sindikasi antara lain Sarana Multi Infrastruktur, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Panin, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.
Baca: 5 Bank Tawarkan Bunga KPR Rendah di Bulan Mei
Sementara itu, di sektor telekomunikasi, Bank Mandiri juga telah mengeluarkan total kredit mencapai US$ 90 juta. Kredit sindikasi ini dilakukan bersama dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan diberikan kepada PT. Telekomunikasi International.
Dikdik juga mengatakan dengan total pembiayaan dan keikutsertaan dalam sindikasi menjadikan Bank Mandiri mencapai urutan teratas sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner dalam data League Table. Pencapaian ini, kata dia, merupakan salah satu komitmen Bank Mandiri untuk berperan aktif mendukung pengembangan bisnis dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca: Mandiri Property Expo 2018, Urus KPR Bisa Secepat Membuat Kopi
"Melalui aliansi dengan bank lain, kami meyakini, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal," kata Dikdik.
Hingga Maret 2018, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.948 jaringan kantor, meliputi 2.633 cabang dan 2.315 jaringan mikro. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 17.429 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online dan SMS Banking.