TEMPO.CO, Jakarta - Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan bahwa kenaikan Pertamax series dan Dex series tidak akan berdampak pada kelangkaan bahan bakar jenis Premium. "Premium kami penuhi dulu di Jawa dan Bali sebelum kami menaikkan harga Pertamax jadi menghindari kelangkaan," kata dia di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Nicke menjelaskan hal tersebut akan disesuaikan dengan kuota yang diberikan oleh BPH Migas. "Setiap saat ini kami monitor jadi kami jamin tidak ada kelangkaan buat itu," tutur dia.
BACA: Isi Ulang Elpiji Bright Gas 3 Kg Dijual Rp 39 Ribu per Tabung
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, di SPBU seluruh Indonesia. Namun, harga Premium, solar, dan Pertalite tidak naik.
Untuk daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo, harga Pertamax diturunkan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong penggunaan BBM berkualitas dan disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
Pertamina menetapkan harga Pertamax untuk wilayah DKI Jakarta Rp 9.500 per liter, sementara Pertamax Turbo Rp 10.700 per liter. Sedangkan untuk Dex Series ditetapkan harga Rp 10.500 per liter dan Dexlite Rp 9.000 per liter.
BACA: Harga BBM Terbaru, Ini Daftar Harga Premium, Solar, dan Pertalite
Selain itu Nicke menjelaskan perbedaan harga Pertamax dan Premium memang dihadirkan sebagai pilihan untuk konsumen dalam hal kualitas. Ia juga menjelaskan segmen pasar untuk Pertamax memang diutamakan untuk konsumen yang memilih kualitas bahan bakar kendaraan dan efisiensi.
"Kalau misalnya masalah kualitas kan terhadap kualitas kendaraan pada akhirnya ke efisiensi sendiri, tentunya ini pilihan bagi pelanggan untuk turun lagi memilih ke kualitas itu," kata dia.
Baca berita tentang Pertamina lainnya di Tempo.co.