TEMPO.CO, Makassar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, selain cuaca, ada faktor yang menyebabkan marak peristiwa kapal tenggelam belakangan ini. Pernyataan itu merespons tenggelamnya kapal penyeberangan KMP Lestari Maju di perairan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar pukul 14.30 Wita, kemarin.
"Tapi juga umumnya disebabkan oleh faktor pelayanan yang tidak disiplin dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan di laut," ujarnya kepada pimpinan media massa lokal di Bandar Udara Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa sore, 3 Juli 2018.
Baca: Kemenhub: KM Lestari Maju Sengaja Dikandaskan, Bukan Tenggelam
Jokowi menyebutkan, selama ini, masih banyak masalah yang harus segera dibenahi dalam kegiatan pelayaran agar keselamatan penumpang terjamin. "Masalah pelayanan masih sering terjadi, seperti manifes data penumpang, ketersediaan sekoci, dan faktor pendukung lain yang masih kurang dipatuhi. Padahal itu bisa berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal penumpang."
Karena itu, Presiden Jokowi meminta semua pihak yang berkepentingan dengan dunia pelayaran rakyat disiplin dan taat mematuhi segala ketentuan peraturan, serta dengan penuh tanggung jawab melaksanakannya. "Pengawasan pelayaran rakyat ini sangat penting diperhatikan. Sebab, kalau terjadi musibah, harus dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Baca: Luhut Panjaitan Minta Semua Kapal di Danau Toba Diaudit
Jokowi mencontohkan, kasus tenggelamnya kapal rakyat di Danau Toba sebelumnya disebabkan oleh pengawasan yang lemah. "Sehingga kepala dinas perhubungan di daerah itu dinyatakan sebagai tersangka atas terjadinya musibah itu."
Terkait dengan hal itu, Jokowi memerintahkan Menteri Perhubungan mengumpulkan para kepala dinas perhubungan di daerah untuk segera menyikapi peristiwa sering terjadinya musibah kapal laut tenggelam. "Saya akan perintahkan Menhub untuk kumpulkan para kadishub daerah untuk bisa mengatasi masalah ini."
Jokowi sangat prihatin dengan musibah kecelakaan laut yang terjadi akhir-akhir ini dan meminta Menteri Perhubungan berkoordinasi dengan dinas-dinas perhubungan di daerah untuk bersama-sama bertanggung jawab menjaga keselamatan pelayaran dan penumpang.
Presiden Jokowi bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri melakukan kunjungan kerja selama dua hari sejak Senin lalu. Rombongan presiden menggunakan pesawat kepresidenan dan mendarat di Bandara Lanud Hasanuddin, Makassar. Pada hari itu juga, dengan helikopter, Presiden menuju ke Kota Parepare untuk membagikan sertifikat tanah kepada warga setempat. Selanjutnya melakukan perjalanan darat sekitar 20 kilometer menuju Kabupaten Sidrap untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Dari Sidrap, Jokowi melanjutkan perjalanan darat sekitar 60 kilometer menuju Kabupaten Wajo sekaligus bermalam. Kemudian pada Selasa Presiden meninjau proyek padat karya dan Bendungan Passeloreng di daerah itu. Jokowi lalu kembali ke Bandara Lanud Hasanuddin menggunakan helikopter dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan pesawat kepresidenan.
Adapun KMP Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar itu mengangkut penumpang 139 orang sebelumnya mengalami kerusakan mesin di lambung kiri kapal, sehingga air masuk ke dek lantai bawah di pantai. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu.
Hingga berita ini ditulis, data yang terhimpun menyebutkan jumlah korban meninggal akibat kapal tenggelam saat ini sudah mencapai 20 orang. Sebanyak 19 orang meninggal dengan identitas lengkap serta satu korban meninggal lainnya tanpa identitas.
ANTARA