TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menurunkan harga tiket kereta api (KA) kelas ekonomi untuk jarak sedang dan jauh di Divisi Regional (Divre) III Palembang, Sumatera Selatan, per 1 Juli 2018.
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryati mengatakan harga tiket kereta api mengalami penurunan sesuai dengan pemberlakuan tarif parsial yang ditetapkan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2018 tentang perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 113 Tahun 2017 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi untuk melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO).
Baca juga: 4 Kereta Api di Jember Berlaku Tarif Parsial per 1 Juli 2018
Aida menerangkan, pemberlakuan tarif parsial ini merupakan bentuk penyesuaian terhadap jarak tempuh kereta api. "Seperti pada peraturan sebelumnya, dijelaskan bahwa penumpang diharuskan membayar tarif flat," katanya di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 2 Juli 2018.
Ia menjelaskan, dengan penyesuaian tarif ini dapat memudahkan masyarakat untuk berpergian menggunakan kereta api. "Ekonomi bersubsidi dengan pelayanan sama, dan tanpa ada yang dikurangi," kata dia.
Untuk wilayah Divre III Palembang, kereta api kelas ekonomi bersubsidi, yaitu kereta api Serelo relasi Kertapati-Lubuk Linggau, per 1 Juli 2018 berlaku tarif parsial, yakni KA Serelo Relasi Kertapati-Prabumulih-Muara Enim-Lahat yang semula tarifnya Rp 32 ribu menjadi Rp 29 ribu.
Baca juga: HUT Kota Medan ke-428, Tiket Kereta Api Sribilah Diskon 10 Persen
Selain itu, KA Serelo Relasi Lubuk Linggau-Tebing Tinggi-Lahat-Muara Enim-Prabumulih yang semula tarifnya Rp 32 ribu menjadi Rp 29 ribu, dan KA Rajabasa Relasi Kertapati-Prabumulih-Peninjauan-Baturaja-Martapura-Waytuba-Blambangan Umpu-Tulung Buyut-Negri Agung-Ketapang-Kotabumi yang semula tarifnya Rp 32 ribu menjadi Rp 29 ribu.
Penumpang yang terlanjur membeli tiket kereta api tersebut dengan tarif yang lebih tinggi, dapat mengambil selisih bea di stasiun tujuan. "Penumpang harus menunjukkan boarding pass atau e-boarding pass dan kartu identitas asli kepada petugas loket," kata Aida.
ANTARA