TEMPO.CO, Jakarta - Perum Jaminan Kredit Indonesia memperluas jaringannya dengan melakukan penetrasi ke institusi finansial digital, salah satunya perusahaan teknologi finansial alias fintech.
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan perseroan menargetkan bisa menjalin kerja sama dengan empat perusahaan fintech pada akhir tahun ini. Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan penjamin kredit itu telah bekerjasama dengan dua perusahaan fintech, Amartha dan Investree.
"Kami menargetkan bekerjasama dengan dua lagi fintech dampai tiga fintech maksimal. Sehingga, kita harapkan sampai akhir tahun kita bisa bekerjasama dengan empat fintech," ujar Randi di Gedung Pusat Jamkrindo, Jakarta, Senin, 2 Juli 2018.
Baca juga: OJK Sebut RI Pasar Besar Bagi Fintech Syariah
Randi menilai dua fintech yang bekerjasama dengan perusahaannya itu perkembangannya sudah cukup bagus, baik dalam hal seleksi hingga kuantitas nasabah. "Karena marketnya juga sama dengan kita di mikro dan ritel jadi jumlah nasabahnya juga sudah banyak sekali."
Kini Jamkrindo tengah melakukan penilaian terhadap dua institusi fintech untuk mempertimbangkan mengenai kerjasama itu. Hal yang menjadi pokok penilaian antara lain adalah kelayakan dan kecocokan bisnis perusahaan teknologi finansial itu dengan pasar Jamkrindo.
Baca juga: 2018, OJK Targetkan 160 Fintech P2P Kantongi Izin
"Pasarnya masih kami batasi di ritel dan mikro yang menjadi fokus kami," kata Randi. Dengan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan fintech itu, ia mengharapkan bisa menambah nasabah mikro hingga sekitar 400 ribu nasabah, hingga akhir tahun ini.
Dalam kolaborasinya bersama perusahaan fintech, Jamkrindo berperan menjamin kredit debitur fintech hingga di angka Rp 2 miliar tiap pinjaman. "Dengan berkolaborasi, ekspansi pemanfaatan fintech bagi masyarakat luas kian bernilai guna dan berdampak signifikan dalam menggerakkan perekonomian hingga ke lapisan bawah," ujar Randi.