TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan pada 2024 transportasi massal di Jakarta bisa mengangkut lebih dari 5 juta orang per hari. Transportasi massal yang Budi maksud adalah Mass Rapid Transit atau MRT, Light Rail Transit,Bus Rapid Transit, dan kereta rel listrik.
"Pada saat semua transportasi itu beroperasi kami perkirakan mampu mengangkut penumpang kira-kira lima juta dalam satu hari," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di depo Mass Rapit Transit (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018.
Baca: Pinjaman Proyek MRT Fase Dua Rp 25,1 T Ditandatangani Juli 2018
Menurut Budi saat ini KRL hanya mampu mengangkut sekitar satu juta penumpang sehari. Budi berharap dengan empat moda transportasi tersebut Jakarta menjadi lebih baik dan tidak macet.
Budi mengatakan saat ini pembangunan MRT fase pertama sudah mencapai 94 persen. Oleh karena itu ia yakin MRT dapat beroperasi pada pertengahan 2019.
Baca: Pembangunan MRT Jakarta Telah Mencapai 94,19 Persen
Lebih jauh Budi mengatakan saat ini pemerintah secara detail mengikuti pembangunan MRT, yaitu pembangunan tahap pertama dari lebak bulus ke Hotel Indonesia, dari HI ke Kota atau timur barat. "Semuanya itu harus kami kerjakan, satu hal yang harus kita sadari adalah ini adalah satu teknologi baru, di mana kita harus belajar dan harus juga dilakukan alih teknologi," tuturnya.
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebelumnya memastikan penandatanganan perjanjian pinjaman proyek moda raya terpadu fase kedua sebesar Rp 25,10 triliun dilakukan pada Juli 2018. Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar mengatakan mundurnya penandatanganan perjanjian pinjaman dari target awal pada Juni 2018 itu disebabkan persoalan administrasi dan terpotong libur Lebaran.
“Agak mundur karena administrasi saja. proses penganggaran dananya sudah selesai tinggal agreement Juli nanti,” kata William saat ditemui di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin, 25 Juni 2018.