TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan akan segera mengumumkan Direktur Utama Pertamina yang baru. "Mudah-mudahan di bulan Juli (sudah diumumkan)," ujarnya saat halalbihalal di kediaman pribadinya, Sabtu, 30 Juni 2018.
Rini beralasan, sebelum mengangkat direktur utama definitif, dia ingin memastikan direktur yang baru dapat berkomitmen meningkatkan nilai perusahaan dan menjadi agen pembangunan. "Meningkatkan nilai berdasarkan Undang-Undang BUMN," tuturnya.
Rini berujar, Presiden Joko Widodo hingga saat ini masih menimbang-nimbang beberapa orang yang akan ditunjuk menjadi orang nomor satu di Pertamina. Rini enggan menyebutkan nama-nama yang menjadi kandidat Dirut Pertamina tersebut.
Menurut Rini, sudah ada beberapa calon yang ditentukan dan akan melalui tahapan uji kepatutan dan kelayakan. "Presiden sedang me-review betul-betul yang akan dipilih," ucapnya.
Pada April lalu, pemerintah mengganti jajaran direksi Pertamina. Kementerian BUMN menyatakan ada lima direktur yang diganti melalui rapat umum pemegang saham luar biasa. Salah satunya Direktur Utama Elia Massa Manik.
Deputi Kementerian BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno menyebut kelima direktur yang dicopot itu adalah direktur utama, direktur megaproyek, direktur pengolahan, direktur aset, serta direktur pemasaran dan korporat. "Untuk sementara, pelaksana tugas direktur utama sekaligus direktur SDM adalah Bu Nicke (Nicke Widyawati) sambil menunggu pejabat definitif," kata Harry di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 20 April lalu.
Kementerian, kata Harry, mempunyai alasan tersendiri ihwal pergantian kelima direktur Pertamina. Menurut dia, perombakan manajemen merupakan bagian dari upaya mempercepat proses pembentukan perusahaan induk (holding) di sektor minyak dan gas. "Kedua, melihat perkembangan kondisi terakhir kejadian kecelakaan pipa di Balikpapan dan kelangkaan BBM (bahan bakar minyak)," katanya.