TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan kawasan industri terintegrasi merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung implementasi revolusi industri generasi keempat di Tanah Air.
"Kawasan industri berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui industrialisasi," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Juni 2018.
Baca juga: Airlangga: Kawasan Industri di Luar Pulau Jawa Meningkat 42 Persen
Menurut Airlangga, hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan-perusahaan di lokasi industri. Untuk menopang akselerasi pelaksanaan Making Indonesia 4.0, kawasan industri perlu melengkapi sarana dan prasarana sesuai era digital saat ini.
Airlangga mengatakan pembangunan kawasan industri turut berkontribusi cukup signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, di antaranya melalui investasi yang masuk dan penyediaan lapangan kerja. “Efek berantai positif ini tentu akan menguatkan ekonomi kita karena bisa mendongkrak pertumbuhan sektor industri sebagai upaya pembangunan ekonomi nasional,” ujar dia.
Simak pula: 2018, Tiga Kawasan Industri Baru Ditargetkan Rampung Dibangun
Pemerintah, kata Airlangga, telah memilih lima sektor manufaktur yang akan diutamakan pengembangannya pada tahap awal dalam memasuki revolusi industri keempat. Kelima sektor itu, yakni industri otomotif, elektronika, kimia, tekstil serta makanan dan minuman.
Airlangga berujar ada 10 agenda prioritas berdasarkan Making Indonesia 4.0. Dalam jangka pendek, akan dilakukan tiga langkah strategis. Pertama, menyediakan insentif fiskal yang lebih menarik dan memiliki kepastian. "Misalnya, pemberian insentif fiskal seperti tax holiday kepada industri pionir yang memiliki eksternalitas positif yang besar, baik yang melakukan investasi baru maupun investasi dalam rangka perluasan,” kata dia.
Saat ini, ujar Airlangga, sudah terdapat beberapa koridor ekonomi di Pulau Jawa. Misalnya di utara Jawa, ada kawasan industri di Bekasi, Karawang sampai Purwakarta. Selanjutnya, koridor Jawa Tengah, terdapat kawasan industri di Semarang dan Kendal.
“Sedangkan, Jawa Timur, antara lain kawasan industri di Gresik, Lamongan dan Tuban. Di luar Jawa, kita dorong juga kawasan industri di Aceh, Morowali, Bontang, hingga Bintuni,” tutur Airlangga Hartarto.