TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menargetkan sistem perizinan terpadu online single submission bisa diluncurkan pekan depan.
"Mudah-mudahan pekan depan, tergantung dikasihnya kapan. Biasanya dua hari sebelumnya akan diberi tahu," ujar Darmin saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, 28 Juni 2018.
Baca: Darmin Nasution Komentari Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Darmin mengatakan telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk meminta waktu peresmian layanan perizinan itu. Sebenarnya, bekas Gubernur Bank Indonesia itu menargetkan layanan itu bisa diluncurkan pekan ini.
"Tapi kelihatannya susah," ujar Darmin. Sebab, esok ia telah mengontongi agenda untuk menemani Jokowi menemui Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Baca: Darmin Nasution Beberkan Upaya Penguatan Stabilitas Perekonomian
Hari ini, Darmin kembali mengumpulkan beberapa menteri terkait untuk membicarakan kesiapan OSS. Menteri yang hadir antara lain adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.
Kemenko Perekonomian ditunjuk memegang terlebih dahulu sitem perizinan itu lantaran Badan Koordinartor Penanaman Modal menyatakan belum siap. Darmin berujar lembaga yang dipimpin oleh Thomas Lembong itu akan bersiap memegang online single submission enam bulan ke depan.
Menjelang peresmian sistem perizinan itu, Darmin mengatakan Kementeriannya telah melakukan uji coba sistem dengan melibatkan banyak pengusaha. Dari uji coba itu, ada beberapa masukan ihwal online single submission.
"Misalnya yang membuat IT membayangkan yang entry adalah direktur utama. Ternyata belum tentu kan. Nah itu diperbaiki lagi. Itu kan biasa," kata Darmin.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan secara operasional sumber daya manusia yang akan dikerahkan untuk mengoperasikan sistem perizinan itu akan berasal dari Indonesia Nasional Single Window.
SDM itu akan bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi. "Kalau untuk IT, saya sudah punya orangnya," kata Darmin Nasution. "Kalau ada pertanyaan kenapa lambat atau kenapa, namanya juga baru, tidak selalu seratus persen seperti yang dibayangkan."