TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin angka inflasi Juni 2018 masih rendah. Meski, beberapa waktu lalu Indonesia mengalami masa Lebaran 2018.
"Inflasi enggak ada masalah, bagus," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.
Baca: Ekonom Indef Prediksi Inflasi Juni Maksimal 0,3 Persen
Keyakinannya itu ditunjang fakta bahwa dalam beberapa bulan terakhir angka inflasi nasional terpantau rendah. "Beberapa bulan berturut-turut rendah, ini juga pasti rendah," ucap Darmin. Meski demikian, dia belum mau menyebut angka yang dia prediksikan.
Sebelumnya, Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan inflasi pada Juni 2018 maksimal sebesar 0,3 persen. Hal tersebut, kata Bhima, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Juni 2017, yaitu 0,69 persen.
Baca: Harga Daging Ayam dan Telur Kerek Inflasi Mei Jadi 0,21 Persen
"Rendahnya inflasi lebih disebabkan lemahnya permintaan masyarakat kendati ada dorongan dari tunjangan hari raya (THR) pegawai negeri sipil," kata Bhima.
Adapun Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, berdasarkan hasil survei pemantauan harga pada minggu pertama Juni 2018, indikator harga barang bisa terkendali. Menurut Perry, dari pemantauan harga sampai minggu pertama, BI memperkirakan inflasi Juni mencapai 0,22 persen month-to-month.
"Inflasi bulan Juni mencapai 0,22 persen month-to-month, secara kumulatif Januari-Juni 1,53 persen, dan year-to-year mencapai 2,75 persen," ujar Perry.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 1,30 persen, sementara inflasi dari tahun ke tahun 3,23 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari 82 kota yang dipantau, 65 kota mengalami inflasi, sementara 17 kota mengalami deflasi. Adapun inflasi Mei disumbang kenaikan harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras serta tarif angkutan udara.
HENDARTYO HANGGI