TEMPO.CO, Medan - Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan memperpanjang waktu pencarian KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, dari semula batas maksimal Senin lalu, 18 Juni 2018. Rencananya, waktu pencarian akan diperpanjang hingga akhir bulan ini atau 30 Juni 2018.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor SAR Medan Budiawan. "Ini perpanjangan yang kedua. Perpanjangan kedua ini dari tanggal 28 Juni hingga 30 Juni," ujarnya, Kamis, 28 Juni 2018.
Baca: Tragedi Danau Toba, Menhub Beberkan Kesalahan Fatal Pejabat Ini
Budiawan mengatakan perintah perpanjangan waktu pencarian berdasarkan instruksi Kepala Basarnas Muhammad Syaugi. Instruksi tersebut dilakukan pada Rabu sore, 27 Juni 2018, pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, dari proses pencarian hari ke-11 pada hari ini, tim sempat mengalami kendala cuaca buruk. Sebab, hujan lebat melanda perairan Danau Toba pada pukul 06.00 WIB tadi. Sehingga tim SAR gabungan baru dapat melakukan proses pencarian mulai pukul 08.00 WIB.
Baca: Kapal Tenggelam di Danau Toba, Tak Cukup Nakhoda Dihukum
Pada pencarian hari ini, tim masih menggunakan alat remotely operated vehicle (ROV) dan pukat harimau untuk proses pencarian. Khusus penggunaan pukat harimau, tim gabungan menerjunkan 300 personel. "Pukat harimau itu butuh banyak orang untuk menggunakannya. Kita juga dapat bantuan relawan 50 orang dari Pemkab Samosir," kata Budiawan.
Selain itu, Budiawan menjelaskan, pencarian akan menggunakan dua kapal, yaitu KMP Sumut 1 dan KMP Sumut 2. Keduanya dipakai untuk menarik pukat harimau yang digunakan. Ditambah pula tiga unit helikopter dari Basarnas, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Simalungun, yang akan menyisir dan memantau lokasi pencarian dari udara.
Budiawan berharap, dengan berbagai usaha yang dilakukan, bangkai KM Sinar Bangun, yang diduga berada di kedalaman 490 meter, dapat ditemukan. "Kita berusaha dengan segala cara. Di permukaan air juga kita gunakan perahu karet untuk penyisiran. Mudah-mudahan maksimal alat ini (ROV dan pukat harimau)."
Sesuai dengan data yang dirilis Basarnas, sebanyak 21 orang dinyatakan selamat dalam peristiwa karamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Sedangkan tiga orang ditemukan meninggal dunia serta 164 orang lainnya masih dinyatakan hilang.