TEMPO.CO, Bandung - PT Dirgantara Indonesia menuntaskan pemesanan dua unit pesawat NC212i pesanan angkatan udara Filipina. Dengan menyerahkan kedua pesawat ini, PT Dirgantara Indonesia berharap bisa memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan kami juga sangat berharap kedua pesawat ini memiliki peran penting dalam mendukung segala pesyaratan operasi Angkatan Udara Filipina.
"Selanjutnya, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara 2 negara melalui skema G2G yang solid,” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro, dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 26 Juni 2018.
Baca: Senegal dan Pantai Gading Beli 4 Pesawat Buatan Indonesia
Penyerahan dua unit NC212i bagian dari proyek akuisisi pesawat terbang angkut ringan bersayap tetap. Proyek tersebut merupakan bagian dari program modernisasi angkatan bersenjata Filipina.
Pesawat NC212i dipilih karena dinilai bisa mendukung sejumlah misi Angkatan Udara Filipina seperti pertahanan teritorial, keamanan dan stabilitas, hingga mendukung misi pengiriman bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
Baca: PT Dirgantara Indonesia Kebut Purwarupa Kedua Pesawat N219
Dua unit pesawat NC212i tersebut diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina. Pesawat tersebut menempuh rute penerbangan melintasi sejumlah bandara yakni Bandara Syamsudinnoor di Banjarmasin, Bandara Juwata di Tarakan, sebelum melanjutkan penerbangan menuju Puerto Princessa di Filipina, dan berakhir Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
Misi ferry flight pengiriman dua unit pesawat NC212i menuju Filipina dipimpin masing-masing oleh tes pilot PT Dirgantara Indonesia yakni Captain Esther Gayatri Saleh dan Captain Adi Budi Atmoko. Captain Esther memimpin ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119 dengan awak Captain Ervan Gustanto dan Nurcholis.
Sementara Captain Budi yang memimpin ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2120 dibantu awak Captain Zulda Hendra dan Mula F Butar Butar. Kedua pesawat tersebut tiba di Clark Air Force Base (Air Force City), Pampanga, Filipina, tanggal 14 Juni 2018 dan selanjutnya menjalani sejumlah tes sebelum diserahkan resmi pada militer Filipina.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro selanjutnya resmi menyerahkan dua unit pesawat tersebut pada Secretary Department of National Defence Philippine, Delfin N Lorenzana di di Haribon Hangar, Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina, Selasa, 26 Juni 2018.
Kedua pesawat tersebut selanjutnya diserahkan pada Commanding General Philippine Air Force, Ltgen Galileo Gerard R Kintanar JR AFP. Penyerahan pesawat itu disaksikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI) untuk Republik Filipina, merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau, Sinyo Harry Sarundajang.
Pengiriman dua unit pesawat tersebut menggenapi seluruhnya 114 unit pesawat NC212i yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. PT Dirgantara Indonesia sejak Oktober 2011 menjadi satu-satunya pabrikan yang berhak memproduksi pesawat NC212i.