TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 26 Juni 2018. IHSG melorot ke level 5825,659 atau turun 33,43 poin atau setara 0,57 persen.
Tercatat pada penutupan hari ini saham-saham dari sektor perbankan, konstruksi dan pertambangan serta migas menjadi saham yang mendorong anjloknya IHSG. Di sisi lain, enam sektor yang menguat dipimpin aneka industri, industri dasar perkebunan, infrastruktur, manufaktur dan perdagangan.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,17 Persen pada Sesi I
Pada penutupan hari ini, ada sebanyak total 267 saham terkoreksi, berbanding 134 saham yang menguat, dan 103 saham lainnya stagnan. Adapun, volume transaksi sepanjang hari ini sekitar 13,43 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 7,36 triliun.
Sedangkan net foreign sell mencapai Rp 453,06 miliar. Sementara net foreign buy mencapai Rp 6,25 miliar.
Lihat pula: IHSG Anjlok, BEI Jelaskan Dampak Ketidakpastian Global
Indeks LQ45 juga tercatat menurun 0,89 persen atau sebesar 8,148 poin ke level 910,647. Tercatat ada sebanyak 13 saham penghuni indeks LQ45 yang berhasil naik dan tiga saham bergeming. Adapun top loser LQ45 dicatatkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Berbeda dengan IHSG, di pasar valas, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ditutup menguat ke level Rp 14.190. Jumlah tersebut menguat sebesar 42 poin atau sebesar 0,30 persen.